Kematian Tahanan di Lampung: LPW Desak Copot Kapolres, Soroti Dugaan Pelanggaran Prosedur

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 23:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kematian Tahanan di Lampung: LPW Desak Copot Kapolres, Soroti Dugaan Prosedur Pelanggaran

 

 

berandalappung.com — Teluk Betung, kematian seorang tahanan setelah tiga bulan mendekam di sel Polres memicu kritik keras dari Lembaga Pengawas Warga(LPW).Ketua LPW,MD Rizani,memilih proses yang dikecualikan dan penyampaian jenazah yang mencurigakangalan dan mengindikasikan prosedur pelanggaran.

“Kami minta Kapolres, Kanit, dan seluruh petugas yang menangkapnya dicopot. Tiga bulan dia ditahan, tiba-tiba mati. Apa karena dia orang susah, lalu diperlakukan semena-mena?” kata Rizani, Rabu, 13 Agustus 2025.

Menurut Rizani, penyerahan jenazah dilakukan secara tertutup dan penuh drama. Orang tua korban disebut dibawa ke lokasi remang-remang tanpa pemberitahuan kepada aparatur desa. Tak ada Saksi independen yang dilibatkan.

“Ini bukan bangkai binatang. Ini manusia yang punya derajat sama untuk hidup. Kalau proses bersih, kenapa sembunyi-sembunyi? Apa yang sedang menutupi?” katanya.

Ia mendesak keluarga korban mengajukan ekshumasi untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya, serta meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) turun tangan tanpa menunggu aduan. “Kalau Kapolres tidak bersalah, jangan takut memberikan informasi kepada publik dan media. Media ini penyambung lidah rakyat, bukan musuh kepolisian,” tegasnya.

Baca Juga :  Rakyat Lampung Gedor Jakarta!!!! Tuntut Ukur Ulang HGU, Copot Nusron Jika Lindungi SGC

Rizani juga menyoroti kebijakan Polda Lampung yang dinilai minim invasi. “Hari ini polisi Indonesia sedang lampu merah. Di Lampung malah lebih parah. Kapoldanya eksklusif, sibuk main gitar, tak ada hilirisasi kebijakan, dan banyak perkara yang belum terselesaikan. Kalau cuma numpang tidur untuk naik pangkat bintang tiga, lebih baik angkat kaki,” katanya.

Baca Juga :  Sidang di PTUN Bandar Lampung, Keluarga Muhammad Nawawi Pertahankan Tanah Warisan Sejak 1930

LPW memberi tenggat waktu kepada kepolisian untuk mengambil tindakan. Jika tidak, mereka mengancam akan turun aksi dan memberikan santunan langsung kepada keluarga korban. “Kalau polisi tidak bisa memanusiakan manusia, LPW yang akan memanusiakan,” tutup Rizani.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Lampung dan Polres terkait belum memberikan keterangan resmi.

Editor : Alex Buay Sako

Berita Terkait

Massa Aksi Triga dari Lampung Agendakan Aksi Besar di Senayan DPR RI
Forum Perhutanan Sosial KPH Gedong Wani Dibentuk, Langkah Awal atau Sekadar Seremoni?
Ferry Ambil Langkah Tegas, 5 Akun TikTok Diadukan ke Polisi
Sidang di PTUN Bandar Lampung, Keluarga Muhammad Nawawi Pertahankan Tanah Warisan Sejak 1930
“Kapolda Lampung Diganti, Irjen Helmy Diparkir ke Itwasum”
Ketua Gepak Sebut Dijebak, Polisi Diminta Periksa Siapa Yuda Yang Memasukan Uang Kedalam Mobil
Kasus KDRT Lampura, Korban Mengadu ke Propam
Kejati Lampung Ditantang: Berani Sentuh Kepala Daerah Aktif atau Hanya Mantan Jadi Tumbal?
Berita ini 54 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Massa Aksi Triga dari Lampung Agendakan Aksi Besar di Senayan DPR RI

Rabu, 8 Oktober 2025 - 16:14 WIB

Forum Perhutanan Sosial KPH Gedong Wani Dibentuk, Langkah Awal atau Sekadar Seremoni?

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:47 WIB

Ferry Ambil Langkah Tegas, 5 Akun TikTok Diadukan ke Polisi

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Sidang di PTUN Bandar Lampung, Keluarga Muhammad Nawawi Pertahankan Tanah Warisan Sejak 1930

Jumat, 26 September 2025 - 20:49 WIB

“Kapolda Lampung Diganti, Irjen Helmy Diparkir ke Itwasum”

Berita Terbaru

Pemerintahan

BMBK Lampung Berbenah, 29 ASN Rotasi Serentak di Era Taufiqullah

Jumat, 10 Okt 2025 - 21:06 WIB

Pemerintahan

Respon Keluhan Visum Bayar di RSUDAM

Rabu, 8 Okt 2025 - 14:11 WIB