Dua Lembaga Penegak Hukum Didesak Bangun Nyali, Tiga Aliansi Lampung Kepung Kejagung dan KPK

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua Lembaga Penegak Hukum Didesak Bangun Nyali, Tiga Aliansi Lampung Kepung Kejagung dan KPK

 

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

berandalappung.com — Jakarta, Tiga asosiasi sipil asal Lampung yaitu Akar Lampung, Pematank, dan Keramat, hari ini menggebrak dua lembaga hukum terkemuka di negeri iniKejaksaan Agungdan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).Dalam satu hari, dua tuntutan besar dilayangkan. Pertama, mendesaknya Kejagung menuntaskan kasus konglomerasi lahan oleh Sugar Group Companies(SGC).Kedua, menekan KPK untuk menetapkan tersangka dalam dugaan bancakan dana Corporate Social Responsibility(CSR)Bank Indonesia(BI)oleh anggotaDPR RI.

Mereka tiba di Kejaksaan Agung pukul 10.30 WIB, membawa dokumen, spanduk, dan satu tuntutan utama: usut tuntas penguasaan lahan oleh SGC yang diduga terjadi di atas celah hukum dan pembiaran negara.

“Sudah puluhan tahun rakyat Lampung berteriak soal dominasi SGC. Tapi negara terus tutup mata. Kami mendesak Kejagung dan Kementerian ATR/BPN segera menggeledah kantor pusat SGC. Telusuri siapa yang bermain di balik kekuasaan lahan ribuan hektare,” tegas Indra Musta’in, Ketua DPP Akar Lampung, saat orasi.

Baca Juga :  Legal Laporkan Dugaan Pelanggaran Prosedur Penangkapan oleh Polsek Tanjung Senang

Menurut Indra, indikasi kuatnya adanya penyimpangan hukum dan hubungan kekuasaan antara SGC dan sejumlah pejabat lokal serta pusat, harus dibongkar. “Selama ini masyarakat hanya bisa menduga dan kecewa.Sekarang sudah waktunya penegak hukum bangun nyali,” ujarnya.

Aliansi juga menilai, lambannya penindakan Kejagung atas laporan masyarakat soal SGC menandakan adanya “kebal hukum” yang sudah membatu.

CSR BI, Komisi XI dan “Bancakan Terstruktur”

Tak berhenti di Kejagung, massa kemudian berpindah ke Gedung Merah Putih KPK pukul 13.00 WIB. Kali ini, sasaran mereka: para anggota DPR RI, khususnya Komisi XI periode 2019–2024, yang diduga ikut menikmati dan mengatur pembagian dana CSR Bank Indonesia ke daerah pemilihannya masing-masing.

“Sudah satu tahun lebih kasus ini mandek. Kami ingin bertanya: apakah KPK masih berani menyentuh parlemen atau sudah kehilangan daya gigit?” tegas Suadi Romli, Ketua DPP Pematank.

Romli mengungkap bahwa salah satu anggota Komisi XI yang telah diperiksa bahkan menyatakan bahwa praktik pengondisian dana CSR itu dilakukan bersama-sama oleh hampir seluruh anggota. “Ini bukan CSR lagi, ini ‘bancakan’ atas nama wakil rakyat. Uangnya publik, tapi dibagi diam-diam,” katanya.

Baca Juga :  Wanita Muda Sakit Hati, Gasak ATM Calon Mertua Rp76 Juta

Ia secara spesifik menyebut, tiga anggota DPR asal Lampung harus dipanggil ulang dan diperiksa lebih dalam. “Kami tidak ingin kasus ini jadi dagelan. Rakyat Lampung ingin tahu: siapa yang bermain, siapa yang menikmati, dan siapa yang melindungi,” ujar Romli.

Negara Diam, Rakyat Bergerak

Aksi tiga kebohongan ini bukan sekedar unjuk rasa. Ini alarm keras bagi dua lembaga penegak hukum. Pesan yang disampaikan dengan jelas: ketika negara tumpul kepada yang kuat, rakyat akan turun tangan memaksa.

“Kalau KPK dan Kejagung masih mandul, maka tidak ada lagi tempat rakyat menaruh harapan,” tegas Indra Musta’in di akhir orasinya.

Hingga berita ini diturunkan, aliansi ketiga masih melanjutkan aksi di depan gedung KPK. Mereka berjanji akan kembali dengan massa yang lebih besar jika tuntutan tak digubris dalam waktu dekat.

Editor : Alex Buay Sako

Berita Terkait

Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokasi
“LSM L@pakk Bongkar Dugaan Pemborosan Dinas Perizinan Lampung Selatan, Inspektorat Diminta Bertindak”
Dari Mafia Tanah ke Mafia Meja Hijau? Jejak Kelam Lahan Kemenag
Skandal Alsintan Lampung 771 Unit Raib, Dinas Buang Badan, Uang Negara Melayang
Eks Ketua KPU Tuba Gugat Kejagung Minta Bos SGC Ditetapkan Tersangka Suap Rp70 Miliar
Polda Bongkar Makam Mahasiswa Unila, Dugaan Kekerasan dalam Diksar Kian Menguat
Diduga, Skandal Proyek PUPR di Lampung PT Aneka Pundi Tirta Mata Utama dengan Satker Permukiman
MK Akhiri Pemilu 5 Kotak, Pilkada dan Pemilu Nasional Dipisah Mulai 2029
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 11:02 WIB

Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokasi

Senin, 7 Juli 2025 - 14:49 WIB

“LSM L@pakk Bongkar Dugaan Pemborosan Dinas Perizinan Lampung Selatan, Inspektorat Diminta Bertindak”

Jumat, 4 Juli 2025 - 20:38 WIB

Dari Mafia Tanah ke Mafia Meja Hijau? Jejak Kelam Lahan Kemenag

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:47 WIB

Skandal Alsintan Lampung 771 Unit Raib, Dinas Buang Badan, Uang Negara Melayang

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:13 WIB

Eks Ketua KPU Tuba Gugat Kejagung Minta Bos SGC Ditetapkan Tersangka Suap Rp70 Miliar

Berita Terbaru

Pemerintahan

Gelar Rembuk Desa, Kemenko PKM Hadir di Lampung

Jumat, 11 Jul 2025 - 09:56 WIB