Nasib Angkot Bandar Lampung, Terdesak oleh Layanan Berbasis Aplikasi

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 29 November 2024 - 13:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fenomena tergerusnya angkutan kota (angkot) di era kemajuan teknologi.

Fenomena tergerusnya angkutan kota (angkot) di era kemajuan teknologi.

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Fenomena menurunnya penggunaan angkutan kota (angkot) di Bandar Lampung menjadi cerminan perubahan kebutuhan masyarakat sekaligus kurangnya inovasi dalam sektor transportasi umum.

Hengki Irawan, penggiat pemberdayaan masyarakat Lampung, mengungkapkan bahwa meningkatnya dominasi transportasi berbasis aplikasi daring menjadi faktor utama tersingkirnya angkot yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi perkotaan.

“Transportasi online menawarkan layanan yang lebih praktis, cepat, dan terintegrasi dengan teknologi. Angkot tidak mampu bersaing dalam hal kenyamanan dan efisiensi, sehingga kehilangan daya tarik di mata masyarakat,” kata Hengki pada Jum’at, (29/11/2024).

Baca Juga :  Akademisi Institut Alifa Lampung, Beri Catatan Khusus untuk Bawaslu

Peluang Revitalisasi Angkot

Meski demikian, Hengki menegaskan bahwa fenomena ini seharusnya tidak dianggap sebagai akhir dari era angkot, melainkan peluang untuk merevitalisasi sistem transportasi publik.

Pemerintah daerah diharapkan hadir dengan kebijakan inovatif, seperti pembaruan armada, peningkatan kualitas layanan, serta integrasi teknologi agar angkot tetap relevan di era modern.

Dampak Ekonomi dan Solusi

Hengki juga menyoroti dampak ekonomi dari pergeseran ini, terutama bagi para sopir angkot yang kehilangan mata pencaharian.

Ia menekankan perlunya program pemberdayaan bagi pelaku transportasi tradisional agar mereka dapat beradaptasi.

Baca Juga :  Pendidikan Hukum, Kunci Wartawan Perkuat Kompetensi dan Etika Jurnalistik

Salah satu solusi yang disarankan adalah menjadikan angkot bagian dari sistem transportasi terpadu, seperti moda feeder yang terhubung dengan layanan bus atau transportasi lain.

Menuju Transportasi Berkelanjutan

Hengki berharap semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, dapat bersama-sama mencari solusi untuk menciptakan sistem transportasi yang inklusif, berkelanjutan, dan modern.

“Kita perlu memastikan sistem transportasi yang menjawab kebutuhan masyarakat modern tanpa mengesampingkan mereka yang telah lama bergantung pada angkot,” tutupnya.

Fenomena ini menegaskan pentingnya inovasi dan kebijakan inklusif untuk menyelamatkan transportasi tradisional dari ancaman kepunahan.

Berita Terkait

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS
80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern
Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan
Specialty Indonesia 2025 Digelar, Ratusan Pelaku Industri Siap Unjuk Gigi
Berita ini 70 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Berita Terbaru

Pemerintahan

BMBK Lampung Berbenah, 29 ASN Rotasi Serentak di Era Taufiqullah

Jumat, 10 Okt 2025 - 21:06 WIB

Pemerintahan

Respon Keluhan Visum Bayar di RSUDAM

Rabu, 8 Okt 2025 - 14:11 WIB