Motif Gelap di Balik Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih: Jejak Pinjaman Fiktif Rp 13 Miliar
berandalappung.com— Jakarta, satu per satu simpul misteri kematian tragis Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, mulai terurai. Namun, alih-alih menjernihkan, fakta-fakta baru justru menebalkan kabut intrik yang menyelimuti kasus ini.
Informasi yang dihimpun menyebut, bara dendam menganga di tubuh kantor cabang BRI Cempaka Putih. Ilham, sang kepala cabang, diduga mengetahui adanya praktik pinjaman fiktif bernilai jumbo Rp 13 miliar. Rahasia itu ditengarai menjadi awal mula maut menjemputnya.
Polisi bergerak cepat. Empat orang sudah ditangkap dari lokasi berbeda. RW diamankan di Bandara Nusa Tenggara Timur ketika berusaha melarikan diri keluar provinsi. Tiga lainnya AT, RS, dan RAH ditangkap dalam penggerebekan di sebuah rumah di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Namun, simpul tak langsung lurus. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, mengungkap bahwa keempat pelaku sejatinya hanya berperan dalam penculikan, bukan pembunuhan. “Murni penculikan,” katanya tegas.
Lalu siapa tangan berdarah yang mengeksekusi? Hingga kini, polisi menyebut satu orang eksekutor utama masih buron. “Motif masih gelap, bisa ekonomi, dendam pribadi, atau urusan pekerjaan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky.
Yang jelas, Ilham terakhir terlihat hidup di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu, 20 Agustus 2025. Sehari kemudian, jasadnya ditemukan tergeletak di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Bekasi.
Kematian Ilham menambah daftar panjang kekerasan yang kerap berkelindan dengan kejahatan kerah putih di sektor keuangan. Publik kini menunggu: siapa dalang di balik layar yang menukar nyawa seorang bankir dengan konspirasi pinjaman fiktif miliaran rupiah?
Editor : Alex Buay Sako
Sumber Berita: News.detik.com