Membangun dari Desa, Desaku Maju Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lampung

- Jurnalis

Selasa, 3 Juni 2025 - 16:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Program Desaku Maju yang sekaligus menandai pencapaian 100 hari kerja Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela. Peluncuran program ini dipusatkan di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Selasa (3/6/2025).

Peluncuran serentak juga dilakukan di beberapa desa lainnya, yaitu Desa Taman Cari (Lampung Timur) yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jihan Nurlela, Desa Tambah Rejo (Pringsewu) dan Desa Suka Damai (Lampung Selatan).

Program Desaku Maju merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal meninjau berbagai kegiatan yang telah bergulir di Desa Wonomarto antara lain produksi pupuk organik cair oleh BUMDes dan kelompok tani, hibah alat pengering (dryer) untuk gabah dan jagung, pelatihan vokasi untuk peningkatan keterampilan warga, serta pembangunan dan perbaikan jalan desa guna mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.

Gubernur Mirza menegaskan bahwa komoditas pangan seperti singkong, padi, dan jagung adalah komoditas utama pertanian Lampung. Saat ini, sekitar 6 juta penduduk menggantungkan hidup pada tiga komoditas tersebut. Oleh karenanya, menurut Gubernur, ketiganya dinilai sangat vital dan harus dilindungi serta terus dikembangkan pembinaannya.

Baca Juga :  Kursi, Konflik, dan Kosmetik: 100 Hari Pemerintahan Ardito Wijaya yang Gagal Menyentuh Rakyat

“Maka ketika harga singkong bagus produksinya tinggi, ketika harga jagung bagus produksinya tinggi, ketika harga gabah bagus produksinya tinggi, maka 6 juta masyarakat Lampung akan mengalami kecukupan,” ujar Gubernur.

Di Desa Wonomarto sendiri, terdapat potensi pertanian yang besar 1.000 hektare lahan singkong, 600 hektare jagung, dan 200 hektare sawah. Harga jual jagung basah Rp3.700 per kilogram dan dapat mencapai Rp5.500 jika dikeringkan. Hal ini membuka potensi nilai tambah pendapatan Rp6 miliar setiap kali panen atau sekitar Rp6 juta per hektare per petani.

Pemerintah Provinsi Lampung mendorong peningkatan nilai tambah produk pertanian di setiap desa melalui program Desaku Maju. Salah satunya melalui pemberian bantuan mesin pengering (dryer) yang memungkinkan petani jagung meningkatkan pendapatannya hingga Rp1 juta per bulan. Dengan 1 unit dryer, Desa Wonomarto diharapkan mampu memulai hilirisasi pertanian.

Selain itu, penguatan sektor pertanian juga dilakukan melalui pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di 474 desa dimana satu fasilitas POC mampu mencukupi kebutuhan hingga 2.000 hektare lahan.

“Apabila ini bisa dilakukan secara masif di 2000 desa di Lampung, maka pertumbuhan ekonomi lampung akan membaik dan Lampung akan semakin maju,” tegas Gubernur.

Gubernur selanjutnya mengatakan bahwa Provinsi Lampung membutuhkan 900 unit combine harvester, 500 dryer, 300 rice milling unit, dan ratusan silo guna menghilirisasi pertanian dan membangun ekosistem pertanian yang terintegrasi menuju industrialisasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Baca Juga :  Air Tak Mengalir, Wali Kota Bandar Lampung Copot Tiga Direksi PDAM Way Rilau

Namun, mengingat keterbatasan APBD, Gubernur mendorong perbankan untuk menyediakan skema pinjaman alsintan bagi petani, kelompok usaha tani, BUMDes, koperasi, dan pengusaha muda di desa.

“Saya pastikan, mulai hari ini Lampung tidak akan tumbuh dari Bandar Lampung. Lampung tidak akan tumbuh dari kota-kota tapi akan tumbuh dari desa-desa seperti Desa Wonomarto,” kata Gubernur.

“Ekonomi Lampung kedepan, bukan desa yang bergantung ke kota, bukan desa yang bergantung pada SDM di kota, tapi Kota yang akan bergantung ke desa. Kekuatan masyarakat, kekuatan Provinsi Lampung akan berada di tempat Bapak Ibu sekalian,” tambahnya lagi kepada seluruh masyarakat Desa Wonomarto yang hadir.

Gubernur juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat desa untuk bersama-sama membangun ekonomi desa melalui Program Desaku Maju.

“Pemprov Lampung tidak bisa berjalan sendiri, kami bukan Superman. Mari kita sinergikan langkah dan mari kita masukkan program ini dalam perencanaan pembangunan lima tahun ke depan, termasuk dalam RPJMD kabupaten dan kota,” pungkas Gubernur.

Berita Terkait

BMBK Lampung Berbenah, 29 ASN Rotasi Serentak di Era Taufiqullah
Respon Keluhan Visum Bayar di RSUDAM
Eva Dwiana Bongkar Susunan Pejabat, 7 Kursi Strategis di Pemkot Bandar Lampung Bergeser
Gubernur Lampung Apresiasi Kejati Atas Penyelamatan Aset Daerah Senilai Rp1,57 Miliar
Gubernur Mirza Kukuhkan Direksi Baru BUMD Wahana Raharja dan Lampung Jasa Utama
Sekdaprov Lampung Fokuskan Optimalisasi Penerimaan PKB dan BBNKB Tiga Bulan Ke Depan
Pemprov Lampung Salurkan Bantuan Warga Terdampak Bencana Gempa Bumi di Pekon Sidodadi, Semaka Tanggamus
Rp60 Miliar untuk Kejati dari Pajak Rakyat, Walikota Bandar Lampung Bukan Perbaiki Jalan dan Banjir
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:06 WIB

BMBK Lampung Berbenah, 29 ASN Rotasi Serentak di Era Taufiqullah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 14:11 WIB

Respon Keluhan Visum Bayar di RSUDAM

Senin, 6 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Eva Dwiana Bongkar Susunan Pejabat, 7 Kursi Strategis di Pemkot Bandar Lampung Bergeser

Selasa, 30 September 2025 - 22:40 WIB

Gubernur Lampung Apresiasi Kejati Atas Penyelamatan Aset Daerah Senilai Rp1,57 Miliar

Selasa, 30 September 2025 - 22:35 WIB

Gubernur Mirza Kukuhkan Direksi Baru BUMD Wahana Raharja dan Lampung Jasa Utama

Berita Terbaru

Pemerintahan

BMBK Lampung Berbenah, 29 ASN Rotasi Serentak di Era Taufiqullah

Jumat, 10 Okt 2025 - 21:06 WIB

Pemerintahan

Respon Keluhan Visum Bayar di RSUDAM

Rabu, 8 Okt 2025 - 14:11 WIB