BERANDALAPPUNG.COM – Hallo, selamat sore sahabatku semua. Semoga hari ini adalah hari baik kita. Ingat, dang lupo BAHAGIA geh !
Sore ini ketika berjalan-jalan sore di halaman rumah, saya menjumpai sebuah tanaman liar yang cukup aneh, pertama kali saya melihatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tanaman ini tidak ada yang membudidayakannya, bahkan saya pikir ini afalah gulma atau semak liar. “Ini pohon apa sih “, tanyaku kepada Riska, asisten Rumah Tanggaj kami yang asli wong jowo. “Itu namanya buah markisa liar, yanda. Rasanya enak lo”, timpalnya.
Saya langsung memanen beberapa buahnya yang sudah matang alias menguning (Lihat foto). Saya coba mencicipi buah yang rasanya memang mirip markisa, asam manis. “Wow, maknyus juga ya”, ujarku.
Karena penasaran, saya mencoba tanya mbah Google dengan keyword “markisa liar”.
Menurut mbah Google, tanaman ini bernama Rambusa (Passiflora foetida) yang tumbuh liar secara merambat. Tanaman rambusa diprediksi berasal dari Amerika Serikat dan saat jni tumbuh di banyak lokasi di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, tanaman rambusa seringkali dijumpai tumbuh di pinggir sawah, bergerombol bersama semak di kebun, sawah yang mengering, pinggir pantai, tepian hutan, dan lokasi lain yang terkena sinar matahari cukup.
Di Indonesia, buah rambusa dikenal dengan banyak nama. Buah ini dijuluki mulai dari ceplukan blungsun dalam bahasa Jawa. Masyarakat Sunda menyebutnya permot, rajutan, kaceprek, dan ki leuleur.
Buah rambusa yang masih muda berwarna hijau. Buahnya baru aman dikonsumsi jika telah matang sempurna dengan ciri berwarna kuning jingga dan kelopak pembungkusnya telah lepas.
Masih menurut mbah Google, rambusa kaya akan nuteisi seperti vitamin C, kalsium, pottasium, zat besi, dan polifenol sebagai antioksidan.
Nutrisi penting yang melimpah pada buah rambusa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh seperti mencegah anemia, menjaga kekuatan tulang dan gigi, mencegah gangguan ginjal.
Bagi sahabat yang ingin mencoba, bisa menghubungi saya.
Oleh: Prof. Admi Syarif, PhD
(Dosen Unila dan Tukang Tulis)