Megawati: Pemilu Bukan Alat untuk Langgengkan Kekuasaan dengan Segala Cara

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 10 Januari 2024 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: PDIP

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: PDIP

BERANDALAPPUNG.COM – Pemilu bukan lah alat bagi elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara, kata Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

 

Menurutnya, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi dalam pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Megawati menyampaikan hal itu saat pidato di HUT ke-51 PDIP yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2023).

 

“Saudara-saudara sekalian, pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi,” kata Megawati seperti dikutip RILISID, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga :  Mendifinisikan Kembali “Politik Uang” Sebagai Gerbang Kehancuran Demokrasi

 

Megawati kemudian mengenang masa-masa dirinya menjadi presiden. Saat itu, kata dia, tidak ada keributan setelah pemilu digelar.

 

“Saya pernah presiden, setelah pemilu enggak ribut saya, ya sudah kalau memang betul rakyat memilih,” ungkap Megawati.

 

Presiden RI ke-5 itu kemudian menyinggung soal hukum di Indonesia saat ini yang seolah-olah bisa dipermainkan oleh penguasa. Bahkan, menurut Megawati, kekuasaan juga dijalankan dengan semaunya saja, bukan mementingkan rakyat kecil.

 

“Kita setiap warga Negara Republik Indonesia, siapa dia? Akar rumput, mempunyai hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum dipermainkan, kekuasaan dapat dijalankan semau-maunya saja, no, no and no,” ucap Megawati.

Baca Juga :  Revolusi’ Pemilu Dari Kaum Milenial, Catatan Kritis dan Inspiratif (Bagian 2 dari 2 tulisan)

 

Megawati mengatakan, saat ini banyak elite politik yang melupakan akar rumput alias wong cilik. Menurutnya, rakyat kecil selama ini masih banyak yang belum mendapatkan perhatian.

 

“Lalu sekarang para elitenya, orang-orang yang berkelayakan, melupakan yang namanya akar rumput, yang namanya wong cilik, yang masih sengsara, yang tidak berkeadilan,” tegas Megawati. (*)

Berita Terkait

Mirza-Jihan Berada di Barisan Depan dalam Gladi Kotor Pelantikan di Monas
Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi
Gubernur Lampung Terpilih Mirza, Ditunjuk Langsung oleh Presiden Prabowo Bacakan Teks Pancasila
Eva-Deddy di Periode Kedua: Mampukah Tuntaskan Krisis Lingkungan dan Honor Pegawai?
Hasilkan Lima Keputusan dalam KLB, Prabowo Diminta Gerindra Maju di Pilpres 2029
Partisipasi Pilkada Lampung Rendah, Pj. Gubernur Soroti Evaluasi dan Perbaikan
Efisiensi Anggaran dan Ujian Janji Politik bagi Kepala Daerah Baru
Sidang Lanjutan PHPU Pesawaran, KPU Siapkan Dokumen dan Bukti Tambahan
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 13:07 WIB

Mirza-Jihan Berada di Barisan Depan dalam Gladi Kotor Pelantikan di Monas

Senin, 17 Februari 2025 - 18:34 WIB

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:28 WIB

Gubernur Lampung Terpilih Mirza, Ditunjuk Langsung oleh Presiden Prabowo Bacakan Teks Pancasila

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:58 WIB

Eva-Deddy di Periode Kedua: Mampukah Tuntaskan Krisis Lingkungan dan Honor Pegawai?

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:12 WIB

Hasilkan Lima Keputusan dalam KLB, Prabowo Diminta Gerindra Maju di Pilpres 2029

Berita Terbaru

Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS M.Syukron Muchtar menemui masa aksi. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Nasional

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Feb 2025 - 18:34 WIB

Ratusan Mahasiswa Aliansi Lampung gelar aksi damai di depan halaman DPRD dan Pemprov Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Mahasiswa

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Feb 2025 - 13:47 WIB