BERANDALAPPUNG.COM – Diungkapnya dugaan pengaturan proyek recehan -kelas penunjukan langsung (PL)- oleh beberapa media, membuat pejabat Universitas Lampung (Unila) “panas dingin”.
Pasalnya, beredar kabar bila sang pengatur proyek recehan di PTN terbesar di Lampung itu merupakan orang dekat Rektor Prof Lusmeilia Afriani, yang berasal dari luas Kampus Gedongmeneng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukti “panas dinginnya” pejabat Unila terkait terungkapnya dugaan pengaturan atau bagi-bagi proyek bertipe PL itu adalah dengan sibuknya Humas Unila, Suratno.
Sebagaimana dikutip dari analisis.co.id, utusan Rektor Unila Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani itu, meminta pemberitaan dugaan pengkondisian proyek di kampus tersebut untuk dihapus pada salah satu media di Lampung.
Humas Unila Suratno, menerangkan, persoalan ini lebih baik diselesaikan dengan cara baik–baik, agar kedepan dapat membangun kerja sama yang lebih baik.
“Mas, mungkin ini ada misskomunikasi. Tidak mungkinlah Bu Rektor seperti itu. Minta tolong mas, kalau bisa (beritanya, red) di-takedown,” pinta Suratno, Selasa (16/1/2024).
Untuk itu, tambah Suratno, ia meminta media ini dapat membangun Unila bersama–sama dalam bentuk kerja sama publikasi agar dapat menyebarluaskan informasi tentang Unila dengan baik.
“Sudah mas, kita kerja sama saja disini dengan sistem yang ada. Mohon nama PT-nya apa, agar mas bisa meng-upload dokumen–dokumen yang diperlukan dalam kerja sama publikasi,” lanjutnya
Diberitakan sebelumnya, puluhan proyek kelas penunjukan pangsung (PL) di Unila diduga kuat telah dikondisikan orang terdekat rektor yang bukan dari Universitas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengkondisian proyek PL Unila itu telah dibagi–bagi ke beberapa orang dari salah satu orang terdekat Rektor Lusmeilia Afriani.
Sehingga, pembagian paket PL disinyalir telah disetujui oleh Rektor Unila untuk dibagikan kepada rekanan yang akan mengerjakan.
Apa kata Rektor Unila soal dugaan “kocok bekem” proyek PL itu? “Nanti humas yang akan menjelaskan,” ucap Prof Lusmeilia, singkat.
Diketahui, puluhan kegiatan PL di Unila tersebut, di antaranya adalah helanja pembangunan gazebo mahasiswa FKIP senilai Rp 75,000,000. Belanja rehabilitasi gedung G FKIP dengan anggaran Rp 200,000,000.
Ada juga belanja rehabilitasi gedung lembaga kemahasiswaan di FKIP senilai Rp 200,000,000. Belanja rehabilitasi gedung pendidikan karakter di FT sebesar Rp 150,000,000, pun belanja rehabilitasi lantai gedung FK sebanyak Rp 200,000,000.
Selain itu, belanja rehabilitasi resepsionis dan loby Gedung Dekanat FT beranggaran Rp 199,000,000. Belanja rehabilitasi ruang-ruang aboratorium FKIP Rp 200,000,000, dan belanja rehabilitasi selasar FKIP Rp 200,000,000.
Serta proyek belanja pembuatan ruang terbuka kantin FH senilai Rp 199,862,000. Belanja rehabilitasi gedung Htn berupa pemasangan lantai granit di FH senilai Rp 200,000,000.
Selanjutnya, proyek rehabilitasi gedung Magister Hukum Unila di FH dengan anggaran Rp 190,550,000. Belanja rehabilitasi student lounge FH sebesar Rp 200,000,000.
Renovasi dapur lantai 1 dan toilet lantai 3 Gedung D FISIP Rp 100,000,000, serta proyek renovasi Gedung D FK beranggaran Rp 160,905,000.
Proyek PL lainnya adalah renovasi kolar depan Gedung A FISIP senilai Rp 66,330,000. Renovasi laboratorium Gedung B FK dengan anggaran Rp 160,905,000.
Lalu proyek renovasi laboratorium Gedung C FK sebesar Rp 199,405,000. Renovasi ruang kelas Gedung D FISIP Rp 179,890,000.
Renovasi toilet dan dapur lantai 1 Gedung F FISIP Rp 168,817,000, rehab gedung pascasarjana bagian luar Rp 200,000,000, rehab Gedung Jurusan Teknik Geodesi FT Rp 199,600,000, dan pemeliharaan Gedung A FT senilai Rp 199,000,000.