Dari Mimbar Masjid ke Ruang Sekda Doa Ayah yang Mengantarkan Anak ke Puncak Birokrasi
Ditulis oleh: Sandi Fernanda
Generasi Milenial Peduli Akses Lampung (GEMPAL)
berandalappung.com — Teluk Betung, pada hari jum’at 20 Juni 2025 akan tercatat sebagai hari bersejarah bagi statistik di ProvinsiLampung.Pemerintah Provinsi menunjuk melantik Dr.Marindo Kurniawan,ST, MM sebagai Sekretaris Daerah(Sekda)definitif. Tak hanya karena posisinya yang strategis, tapi karena Marindo menjadi Sekda termuda dalam sejarah provinsi: baru 44 tahun 6 bulan.
Nama Marindo bukan nama asing di kalangan birokrat. Rekam jejaknya mentereng. Lulusan teknik yang juga mengantongi gelar doktor manajemen ini dikenal sebagai pekerja tenang tapi efektif, cerdas namun tetap membumi. Bukan tipikal pencari panggung.
Namun, seperti biasa, setiap memanggil pejabat tinggi tak pernah luput dari bisik-bisik. Ada yang menyingsikan, ada yang mencibir. Katanya, ini bukan soal prestasi, tapi kedekatan. Embel-embel hubungan politik. Nama yang “sudah dipilih dari awal.” Tapi benarkah demikian?
Dalam sejarah hidup, ada hal-hal yang tak kasat mata: doa, restu, dan ketulusan orang tua. Marindo dibesarkan dalam keluarga sederhana namun penuh nilai. Ayahnya seorang pensiunan PNS bukan orang berkuasa, tapi orang yang mengabdikan masa pensiunnya untuk mengurus rumah ibadah. Sehari-hari, beliau menjadi Ketua Pengurus Masjid Agung di Lingkungan Kibang, Menggala, Tulang Bawang.
Dari sanalah benih-benih nilai tumbuh: kejujuran, kerja keras, dan ketulusan. Bukan material yang membentuk karakter Marindo, tapi keteladanan. Ayahnya sibuk dengan masjid, anaknya tumbuh dengan tekad. Ayahnya menyapu halaman surga, putranya menapak tangga jabatan.
Ini bukan kisah tentang nepotisme atau hak istimewa. Ini tentang restu dan ridha. Karena kita percaya, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua. Dan siapa yang tekun mendoakan, suatu saat doanya akan menemukan jalannya.
Kini, sang ayah mungkin tak banyak bicara. Tapi ketika putranya dilantik di ruang megah itu, ada haru yang tak bisa disembunyikan. Bukan karena jabatan, tapi karena tahu: doa-doanya diam-diam bekerja.
Kisah Marindo adalah sebuah terobosan halus untuk generasi muda. Bahwa bukan hanya silsilah atau lobi yang membawa seseorang ke puncak. Tapi nilai, integritas, dan hati yang bersih.
Dan bagi para orang tua, ini mengingatkan bahwa investasi terbaik untuk anak bukan sekadar tabungan atau warisan, tapi doa yang tak pernah putus dan hidup yang penuh keteladanan.
Editor : Alex Buay Sako