14 Tahun Fajar Sumatra: Demokrasi Terancam, HAM dan Pers di Lampung Masih Suram

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 7 Desember 2024 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HUT Ke-14 Fajar Sumatra bertajuk

HUT Ke-14 Fajar Sumatra bertajuk "Masa Depan Demokrasi dan HAM di Indonesia". Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Fajar Sumatra Group memperingati hari jadi ke-14 dengan mengusung tema “Masa Depan Demokrasi dan HAM di Indonesia”.

Acara ini digelar di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, dan dihadiri berbagai tokoh penting, seperti aktivis HAM, pejabat pemerintah, anggota DPRD, dan perwakilan Bawaslu Lampung.

Direktur Fajar Sumatra, Deni Kurniawan, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan acara ini.

Dalam sambutannya, ia menekankan peran media sebagai salah satu pilar demokrasi pasca-Pilkada.

“Kami dari Fajar Sumatra berusaha menjadi lebih dari sekadar perusahaan media. Kami ingin menjadi Cawah Candradimuka yang menawarkan gagasan-gagasan segar kepada publik,” ungkap Deni pada Sabtu, (7/12/2024).

Ia juga menyoroti sejumlah isu penting di Lampung, seperti konflik agraria yang tinggi, maraknya politik uang, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga :  Krisis Regenerasi Petani, Ketika Negri Agraris Kehilangan Pewaris

Menurutnya, perbaikan kualitas demokrasi di Lampung membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

Kondisi Kebebasan Pers di Lampung

Deni menyoroti indeks kemerdekaan pers di Lampung yang dinilai memprihatinkan.

Ia mengungkapkan bahwa ancaman, intimidasi, dan tekanan terhadap jurnalis menjadi tantangan besar bagi profesi pers di provinsi ini.

“Ini menjadi mimpi buruk bagi pers. Ke depan, kami berharap tidak ada lagi ancaman dan intimidasi terhadap teman-teman jurnalis, terutama dari pejabat daerah,” tegasnya.

Harapan untuk Lampung yang Lebih Baik

Fajar Sumatra juga mengajak masyarakat dan komunitas pers untuk melakukan kerja-kerja jurnalistik yang profesional dan berperan sebagai kontrol sosial atas kinerja pemerintah.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi Fantastis di PT LEB, Kajati Lampung Telusuri Rp271 Miliar

Selain itu, Deni menyoroti pentingnya menerima kritik sebagai bagian dari upaya membangun pemerintahan yang lebih baik.

“Lampung ke depan harus mendorong program-program nasional dengan inovasi daerah yang dapat menstimulasi kesejahteraan masyarakat. Kami juga mengundang kepala daerah terpilih untuk bersama-sama merealisasikan visi ini,” katanya.

Acara ini turut dihadiri oleh aktivis HAM Azhari Azhar, staf ahli Gubernur Ganjar Jationo yang mewakili Penjabat Gubernur Lampung, serta anggota DPRD dan perwakilan Bawaslu Lampung, Tamri.

Fajar Sumatra berkomitmen untuk terus mendorong perbaikan kualitas demokrasi, penegakan HAM, dan kebebasan pers di Lampung demi masa depan provinsi yang lebih baik.

Berita Terkait

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan
Specialty Indonesia 2025 Digelar, Ratusan Pelaku Industri Siap Unjuk Gigi
LMKN Tegas Soal Kasus Gacoan, Royalti Musik Bukan Formalitas
Komcad SPPI Siapa Mereka, Apa Tugasnya, dan Berapa Gajinya?
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 06:56 WIB

Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan

Berita Terbaru

Peristiwa

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Minggu, 21 Sep 2025 - 08:07 WIB