Mendifinisikan Kembali “Politik Uang” Sebagai Gerbang Kehancuran Demokrasi

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 12 Februari 2024 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

A. Erlangga Ferdianto
Pemerhati Demokrasi Kabupaten Tanggamus. Foto : Ist

A. Erlangga Ferdianto Pemerhati Demokrasi Kabupaten Tanggamus. Foto : Ist

BERANDALAPPUNG.COM – Pasca transisi dari era Order Baru ke Era Reformasi, Politik tidak lagi dipengaruhi kekuatan systempemerintahan melalui lembaga-lembaga yang ditunjuk untuk mengawal proses Pemilu.

 

Dinamika Politik sudah terinfiltrasi oleh kekuatan Kapital atau ekonomi dalam rangka menjadi faktor penentu sebuah kemenangan dalam kontestasi Demokrasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Melalui strategi politik uang yang merujuk pada penggunaan nya dalam rangka memuluskan langkah politik pihak yang berkepentingan, telah merusak integritas politik dan membahayakan prinsip-prinsip Demokrasi.

 

Politik uang mengubah landscape politik menjadi arena transaksional, di mana kepentingan pribadi dan kelompok dipertaruhkan demi tercapainya tujuan.

 

Dalam konteks ini, kepentingn publik seringkali terabaikan dan kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak pro kepada rakyat, terlebih hanya mempertimbangkan kepentingan kelompok yag memiliki support finansial.

 

Salah satu dampak negatif yang paling mencolok dari politik uang adalah distorsi dalam proses demokrasi. Ketika uang memainkan peran dominan dalam politik, suara rakyat menjadi terpinggirkan.

Baca Juga :  Jelang Pilkada 2024, AMPG Lampung Siap Amankan Kebijakan Partai

 

Calon atau partai politik yang kaya memiliki keunggulan dalam mempengaruhi pemilih melalui kampanye yang mahal dan kekuatan belanja suara di bawah, sementara calon yang berkualitas tetapi kurang mendapatkan dukungan finansial sering kali tertinggal.


Politik uang juga memicu korupsi dan praktik politik yang tidak etis. Para politisi yang mencari pendanaan besar-besaran sering kali terjebak pada korupsi dan menawarkan konsesi yang tidak bermanfaat kepada kepentingan rakyat hanya untuk mendapatkan dukungan finansial.

 

Selain itu, politik uang juga menciptakan ketidakadilan sosial. Kesenjangan antara politisi yang kaya dan masyarakat biasa semakin memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi.

 

Masyarakat yang kurang mampu sering kali tidak memiliki akses yang sama ke perwakilan politik yang berkualitas, karena calon yang miskin memiliki keterbatasan dalam mengumpulkan dana kampanye.

 

Dalam narasi yang lebih mendalam, politik uang justru akan menghancurkan inegritas politik dan demokrasi untuk masa yang panjang, hilangnya harapan anak muda Indonesia yang ingin melakukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang, karena mahalnya cost politik dan keterbatasan finansial.

Baca Juga :  Bawaslu Bersama Pemkab Tanggamus, Berkomitmen Ciptakan Pemilu Damai 2024

 

Memperpanjang rentetan politik dinasti, yang seyogyanya kita tentang keberadaannya ditengah semangat menjadikan Indonesia sebagai Negara yang Demokratis.

 

Bahwa berpolitik adalah Hak yang melekat pada warga Negara, hak dipilih dan hak memilih tidak boleh ada stadarisasi dan limitasinya.

 

Mereka yang berhak adalah mereka yang dianggap lulus kualifikasi personal dan kemampuan kepemimpinan, alih-alih kemampuan finansial.

 

Dampak politik uang harus kita lihat sebagai ancaman yang sangat besar, bagi demokrasi dan keadilan sosial. Hanya melalui upaya bersama Masyarakat, Partai Politik dan Politisinya, Pemerintah, kita dapat menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan integritas politik dan Demokrasi kea rah yang benar.

 

Sebagai catatan, bersamaan penulis menuliskan opini ini, praktek tersebut diatas masih tengah berjalan.


Penulis  : A. Erlangga Ferdianto

Pemerhati Demokrasi Kabupaten Tanggamus

Berita Terkait

Strategi Calon Gubernur Lampung Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting
Mirza-Jihan Tegaskan Komitmen Menuju Lampung Maju dan Indonesia Emas di Pilgub 2024
RMD-Jihan Akan Buka Lapangan Pekerjan Prioritas Untuk Masyarakat Lampung
Jalan Rusak di Lampung RMD-Jihan: Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Presiden Prabowo Subianto
Ardjuno Tekankan Pentingnya Perbaikan Infrastruktur Berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat
Debat Publik Pilgub Lampung 2024: Visi Infrastruktur dan Ekonomi Disorot
RMD-Jihan dan Ardjuno Semarakkan Debat Publik Pilgub Lampung Perdana
RMD Ajak PKB Bersama Membangun Lampung di Muskerwil DPW PKB Provinsi Lampung
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:41 WIB

Strategi Calon Gubernur Lampung Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:13 WIB

Mirza-Jihan Tegaskan Komitmen Menuju Lampung Maju dan Indonesia Emas di Pilgub 2024

Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:25 WIB

RMD-Jihan Akan Buka Lapangan Pekerjan Prioritas Untuk Masyarakat Lampung

Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:14 WIB

Jalan Rusak di Lampung RMD-Jihan: Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Presiden Prabowo Subianto

Minggu, 13 Oktober 2024 - 20:54 WIB

Ardjuno Tekankan Pentingnya Perbaikan Infrastruktur Berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat

Minggu, 13 Oktober 2024 - 19:13 WIB

RMD-Jihan dan Ardjuno Semarakkan Debat Publik Pilgub Lampung Perdana

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:05 WIB

RMD Ajak PKB Bersama Membangun Lampung di Muskerwil DPW PKB Provinsi Lampung

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 21:48 WIB

Mirza Hadiri Apel Barisan Caping Petani dan Buka Senam Sehat di Lampung Selatan

Berita Terbaru