Kebakaran Hutan, Dan Lahan Di Indonesia

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 18 April 2023 - 23:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERANDALAPPUNG.COM – Indonesia merupakan negara yang terletak di bawah garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki iklim tropis. Hutan Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan yang paling beragam di dunia sama seperti Brazil.

Hutan Indonesia terdiri dari berbagai jenis hutan, antara lain hutan hujan tropis, hutan lahan basah, hutan musim, dan hutan pegunungan. Keanekaragaman jenis hutan menjadikan hutan Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang unik dan langka.

Hutan mempunyai beragam manfaat seperti ekologi, ekonomi, sosial budaya dan religi. Ekologi hutan merupakan kesatuan ekosistem yang menciptakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan ekosistemnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hutan menghasilkan berbagai barang yang memiliki nilai pasar untuk dikonsumsi atau digunakan menghidupi masyarakat. Hutan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, penghasil oksigen bagi makhluk hidup dan penyerap gas berbahaya seperti karbondioksida. Oleh karena itu, kelestarian hutan harus dijaga agar kelestariannya dapat terus terlihat manfaatnya.

Namun dalam beberapa tahun ke belakang kebakaran hutan menjadi isu penting karena kebakaran hutan menjadi salah satu penyumbang perubahan iklim yang cukup besar. Kebakaran hutan dan lahan atau disingkat karhutla merupakan suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbukan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik.

Baca Juga :  Unila Gandeng Media: Sinergi atau Sekadar Pencitraan?

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sebesar 204.894 hektare sepanjang tahun 2022. kebakaran hutan yang cukup parah di Indonesia tercatat pada tahun 2019 dengan luas kebakaran hutan dan lahan sebesar 1.649.208 hektare maka itu dapat disimpulkan bahwa sumbangsih kebakaran hutan kepada perubahan iklim sangatlah besar.

Maka dari itu Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan global guna mengurangi masalah perubahan iklim. Melalui Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disampaikan kepada Sekretariat United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Pemerintah Indonesia mencanangkan target untuk mengurangi emisi karbon dan Gas Rumah Kaca (GRK) sampai 29% pada tahun 2030. Sebagai upaya untuk mencapai komitmen nasional dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta mencapai tujuan pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim seperti yang tertuang dalam dokumen NDC, Pemerintah Indonesia menunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai national focal point perubahan iklim di Indonesia.

Dalam periode satu dekade terakhir, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah banyak dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan bencana karhutla di Indonesia. Peranan TMC untuk penanggulangan bencana karhutla telah tertuang sebagai penugasan nasional dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Baca Juga :  Inspektur Vijay…Oh, Inspektur Vijay!

Dalam rangka peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Republik Indonesia, Presiden RI memberikan instruksi kepada Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang sekarang telah bertransformasi menjadi bagian dari Lembaga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca dan pengembangan pembukaan lahan tanpa bakar untuk mendukung upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Dan beberapa inovasi sudah dilakukan oleh pihak pihak terkait, seperti teknologi modifikasi cuaca (TMC), lalu ada robot bernama REBECCA yaitu robot mobil pembantu penjaga hutan dan pemadam kebakaran hutan, lalu ada strategi dalam pengendalian kebakaran hutan yang sudah banyak diterapkan di berbagai daerah khususnya di daerah Sumatera dan Kalimantan karena di daerah tersebut rawan terjadi kebakaran hutan, dan masih banyak hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian karhutla. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi kebakaran hutan serta dampaknya bagi lingkungan sekitar guna menjaga kelestarian alam di masa yang akan datang.

Penulis : M. Pahlevi Fadhli razaq

Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

 

Berita Terkait

Dramaturgi Baim Wong, Aku dan Kamu
Melarat di Tumpukan Padi
Inspektur Vijay…Oh, Inspektur Vijay!
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 April 2023 - 23:15 WIB

Kebakaran Hutan, Dan Lahan Di Indonesia

Rabu, 20 Oktober 2021 - 12:58 WIB

Dramaturgi Baim Wong, Aku dan Kamu

Kamis, 14 Oktober 2021 - 17:03 WIB

Melarat di Tumpukan Padi

Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:59 WIB

Inspektur Vijay…Oh, Inspektur Vijay!

Berita Terbaru

Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS M.Syukron Muchtar menemui masa aksi. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Nasional

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Feb 2025 - 18:34 WIB

Ratusan Mahasiswa Aliansi Lampung gelar aksi damai di depan halaman DPRD dan Pemprov Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Mahasiswa

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Feb 2025 - 13:47 WIB