Berandalappung.com – Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Demokrat, Deni Ribowo, meminta Puskesmas di seluruh kabupaten/kota di Lampung untuk lebih aktif mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di tengah musim penghujan.
Menurutnya, langkah pencegahan dan penanganan yang cepat sangat penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit ini.
“Memasuki musim penghujan, Puskesmas harus lebih intensif dalam melakukan fogging, sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait keterlambatan pelayanan,” ujar Deni saat diwawancarai, Senin (14/1/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Deni menegaskan bahwa tindakan preventif menjadi kunci utama dalam memerangi DBD.
Ia mendorong Puskesmas untuk lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dan pentingnya menjaga lingkungan dari genangan air, yang kerap menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Kita tidak hanya bicara soal penanganan setelah ada kasus, tetapi lebih kepada bagaimana mencegah agar kasus itu tidak muncul. Puskesmas harus aktif memberikan sosialisasi, bukan sekadar menunggu laporan dari masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Deni menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas. Ia berharap pada 2025, seluruh Puskesmas di Lampung mampu memenuhi standar akreditasi yang lebih baik untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Puskesmas adalah akses pertama masyarakat dalam layanan kesehatan. Maka, akreditasi dan kelayakan fasilitasnya harus ditingkatkan. Bahkan, setiap kabupaten/kota harus memiliki rumah sakit dengan akreditasi A, sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” tegas Deni.
Ia juga menyoroti kurangnya koordinasi dalam penanganan kasus kesehatan di Bandar Lampung.
Menurutnya, sistem koordinasi dan respon yang lambat harus segera diperbaiki, baik di tingkat kota maupun kabupaten.
“Kita sering mendapati laporan yang lambat ditindaklanjuti, baru setelah ada tekanan, tindakan dilakukan. Sistem seperti ini harus diperbaiki agar pelayanan menjadi lebih sigap dan responsif,” jelas Deni.
Sebagai langkah konkret, Deni mengimbau pemerintah daerah, khususnya Puskesmas, untuk memperkuat program penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya DBD, terutama selama musim penghujan.
Sosialisasi ini dianggap penting untuk meminimalkan potensi wabah melalui upaya pencegahan sejak dini.
“Musim hujan seperti sekarang ini banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Puskesmas harus aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih sadar dan terlibat dalam upaya pencegahan,” tandas Deni Ribowo.