MUI Lampung Ingatkan Aksi Jangan Jadi Ajang Anarkis

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MUI Lampung Ingatkan Aksi Jangan Jadi Ajang Anarkis

 

berandalappung.com— Bandar Lampung, gelombang protes yang membara di berbagai daerah dalam sepekan terakhir, hingga berujung pada pembakaran gedung DPRD di sejumlah kota, menjadi latar ketegangan baru menjelang aksi besar di Lampung. Menyadari potensi eskalasi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung turun tangan memberi seruan agar demonstrasi tak berubah jadi kerusuhan.

Ketua MUI Lampung, Prof. Mukri, mengingatkan mahasiswa, buruh, dan kelompok masyarakat sipil yang akan turun ke jalan pada Senin, 1 September mendatang, agar menjaga demonstrasi tetap dalam koridor damai.

“Penyampaian aspirasi itu hak konstitusional. Tapi jangan sampai merusak fasilitas umum apalagi menimbulkan korban,” kata Mukri, Sabtu, 30 Agustus 2025.

Ucapan itu bukan tanpa alasan. Dalam dua pekan terakhir, amarah rakyat di berbagai daerah meledak, berujung pembakaran gedung DPRD, kantor pemerintah, hingga bentrokan berdarah. Di Lampung, situasi mulai memanas sejak kabar meninggalnya seorang demonstran, Affan, dalam aksi di Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga :  HMI Komisariat Sospol Unila Gelar Buka Bersama dan Launching Yayasan Suluh Setara Indonesia

Mukri menyampaikan duka cita sekaligus peringatan agar tragedi itu tidak dipelintir menjadi bahan bakar kemarahan massal. “Kalau gedung DPRD dibakar, kantor pemerintah dihancurkan, siapa yang rugi? Kita semua. Jangan sampai ada yang menunggangi,” ujarnya.

Baca Juga :  Gaji pendamping desa 2025 naik, segini besaran nilainya

Nada yang sama datang dari Ketua DPRD Lampung, Ahmad Giri Akbar. Ia menyadari, gedung yang ia pimpin bisa jadi sasaran amarah massa, sebagaimana yang sudah terjadi di provinsi lain. Karena itu, Giri berusaha meredam ketegangan dengan seruan moral.

“Mari jaga marwah Lampung sebagai daerah santun dan berbudaya. Kritik bisa disampaikan dengan cara yang bermartabat,” katanya.

Pernyataan MUI dan DPRD Lampung seolah ingin menahan api sebelum membesar. Lampung dipandang bisa jadi barometer: apakah gelombang protes nasional akan tetap menyala lewat aksi damai, atau kembali membakar simbol-simbol negara.

Editor : Alex Buay Sako

Berita Terkait

Instruksi Polri Lindungi Wartawan, Kenyataan di Lapangan Masih Jauh Panggang dari Api
Allianz Life Indonesi diduga Berangus Serikat Pekerja
Carut Marut Pengelolaan Sampah Pasar Natar, LSM KAKI Bongkar Dugaan Pungli dan Mark-Up Anggaran DLH Lampung Selatan
“Euforia P3K, Derita di Balik SK, Lampung Wajib Antisipasi Gelombang Cerai”
RSUD Abdul Moeloek Terapkan Layanan Berbasis KTP, Tanpa Hambatan Status BPJS
Seberapa Kuat Pikiran Dapat Mengalahkan Perasaan
Siap Bawa Perubahan, Cholik Dermawan Dorong IJP Lampung Makin Kreatif dan Inovatif
Bayangan Maut Mengintai di Gubuk Lapuk Panaragan Kisah Pilu Minak Ibu
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:32 WIB

MUI Lampung Ingatkan Aksi Jangan Jadi Ajang Anarkis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Instruksi Polri Lindungi Wartawan, Kenyataan di Lapangan Masih Jauh Panggang dari Api

Senin, 25 Agustus 2025 - 21:19 WIB

Allianz Life Indonesi diduga Berangus Serikat Pekerja

Selasa, 29 Juli 2025 - 16:03 WIB

Carut Marut Pengelolaan Sampah Pasar Natar, LSM KAKI Bongkar Dugaan Pungli dan Mark-Up Anggaran DLH Lampung Selatan

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:04 WIB

“Euforia P3K, Derita di Balik SK, Lampung Wajib Antisipasi Gelombang Cerai”

Berita Terbaru

Hukum

PUTUSAN MK DAN SK DATIN LEGALISASI HALUS PERUSAKAN HUTAN

Sabtu, 18 Okt 2025 - 22:39 WIB

Pendidikan

Gubernur Mirza, Literasi Pondasi Kemajuan Peradaban Bangsa

Sabtu, 18 Okt 2025 - 22:31 WIB

Pemerintahan

“Lampung Fest dan OPD yang Tak Punya Jurus di Tengah Efisiensi”

Kamis, 16 Okt 2025 - 07:48 WIB