OTT Wamen, Noel yang Dikorbankan, dan Silverstel yang Tak Tersentuh
berandalappung.com— Teluk Betung, Operasi tangkap tangan KPK terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan seolah menjadi tontonan baru yang menyita perhatian publik. Tapi di balik gegap-gempita penangkapan pejabat negara, ada satu luka lama yang kembali menganga, mengapa Silvester “Silverstel” Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, yang putusannya sudah inkrah sejak 2019, masih melenggang bebas tanpa dieksekusi jaksa?
Pertanyaan ini makin menyakitkan ketika nama Imanuel “Noel” Ebenezer kembali disebut-sebut. Aktivis yang kini terjerat kasus justru terlihat lebih cepat “dihabisi” ketimbang Silverstel yang tak tersentuh. Publik pun digiring pada satu pertanyaan getir apakah Noel korban dari hukum yang tebang pilih, atau memang sengaja dikorbankan untuk menutupi kelambanan aparat dalam mengeksekusi Silverstel?
Kita seperti sedang dipaksa menyaksikan panggung sandiwara. Di satu sisi, KPK rajin menggelar OTT demi menunjukkan giginya. Di sisi lain, jaksa seolah ompong menghadapi eksekusi perkara yang jelas-jelas sudah inkrah.
Ironis, hukum di negeri ini begitu gesit ketika menjerat yang lemah, tapi bisa sebegitu sabarnya menunda terhadap mereka yang punya kedekatan dengan lingkaran kuasa.
Dalam kasus ini, Noel ibarat kambing hitam. Dikorbankan agar publik percaya hukum bekerja, padahal ada eksekusi besar yang sengaja diulur-ulur. Sedangkan Silverstel yang seharusnya sudah lama dipenjara, justru dibiarkan bebas, bahkan masih bisa bermain di panggung politik.
Pertanyaan publik makin tajam apakah hukum di Indonesia hanya berani menundukkan yang kecil, tapi bertekuk lutut di hadapan yang kuat?
Jika jawaban dari pertanyaan itu adalah iya, maka penangkapan demi penangkapan hanya menjadi kosmetik. Operasi tangkap tangan hanya jadi pertunjukan layar, sementara drama besar di belakang panggung tetap berlangsung orang yang seharusnya dipenjara malah dilindungi, orang yang bisa dijadikan korban segera diseret.
Di titik inilah, publik berhak marah. Kasus Noel dan Silverstel bukan lagi soal individu, tapi soal wajah hukum Indonesia bengkok, tumpul ke atas, tajam ke bawah.
Dan sampai hari ini, dua pertanyaan masih menggantung di kepala banyak orang:
1. Apakah Imanuel Noel benar-benar korban atau sengaja dikorbankan?
2. Kapan Jaksa berani mengeksekusi Silverstel atau memang sengaja tak akan pernah?
Penulis : H Irawanto
Editor : Alex Buay Sako