Pilihan noken termahal buat ‘buah tangan’ harganya sampai Rp4 juta

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 9 Oktober 2021 - 20:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pedagang noken di pinggir jalan Budi Utomo, dekat GSG Eme Neme Youware, Mimika, Papua, Mama Ina saat ditemui pada Sabtu (9/10/2021). ANTARA/ Abdu Faisal

Pedagang noken di pinggir jalan Budi Utomo, dekat GSG Eme Neme Youware, Mimika, Papua, Mama Ina saat ditemui pada Sabtu (9/10/2021). ANTARA/ Abdu Faisal

Papua – Jangan kaget dengan harga ‘buah tangan’ khas Papua berbentuk tas tangan noken yang harganya mencapai Rp4 juta.

Pasalnya noken itu spesial, menurut penjualnya, hanya dikeluarkan untuk edisi pria.

“Namanya noken anggrek, harganya Rp4 juta,” ujar Mama Ina, salah seorang penjual noken yang bertebaran di sekitar Gedung Serba Guna Eme Neme Youware, Mimika, Papua, Sabtu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mama Ina mengatakan noken anggrek mahal karena terbuat dari tanaman anggrek ‘emas’.

Anggrek warna emas itu dirajut sedemikian rupa hingga membentuk tas tangan dengan pola bergaris.

Polanya memang sengaja dibuat sederhana agar lebih menarik dilihat kaum adam.

Mama Ina yang berasal dari Nabire mengatakan ia sudah berjualan di Mimika sejak empat tahun.

Baca Juga :  Dana Hibah Berbuntut Perkara

Karena itu, tangannya sudah mahir merajut sendiri noken yang akan dijadikan ‘buah tangan’ dari Papua.

Menurut Mama Ina, merajut bukan pekerjaan sulit. “Sekali lihat sudah langsung bisa,” kata dia.

Noken yang bagus, menurut dia, memang harus selalu dirajut dengan tangan supaya bertahan lama. Karena itu harganya lebih mahal dari noken yang dijahit mesin.

Selain itu, harga noken juga sangat bergantung dari ukuran dan bahan bakunya. Noken ‘biasa’ terbuat dari kulit kayu, tapi yang murah terbuat dari tali manila.

“Kalau manila dijahit ukuran besar antara Rp100 ribu sampai Rp200 ribu. Yang dari anggrek itu, Rp4 juta begitu. Karena dia susah (bahan bakunya), harus memanjat toh. Kalau yang biasa dari kulit kayu ada yang Rp200 ribu sampai Rp 300 ribu,” kata Mama Ina.

Baca Juga :  Kementerian PUPR bangun 23 Rusun untuk ASN

Senada, Gracerine Marissa, pedagang noken di kawasan SP5 Mimika mengatakan harga noken dari manila antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.

Selain itu, noken anggrek dia tidak punya stoknya. Ada noken kulit kayu tapi bentuknya berbeda dari noken pada umumnya. Noken Mama Ica, panggilan Marissa, berbentuk seperti tas punggung.

“Yang itu dari kulit kayu, harganya Rp600 ribu,” kata Marissa.

Selain menjual tas dari kulit kayu, Marissa juga menjual baju dan gelang yang terbuat dari kulit kayu.

“Kalau baju dari kulit kayu. Harganya Rp1,3 juta, yang bagus itu. Gelang harganya Rp20 ribu,” kata Marissa. (antaranews.com)

Berita Terkait

Keramat: Semua Bungkam, Ada Apa dengan Kormi?
Dana Hibah Berbuntut Perkara
Kormi Akui Terima Dana Hibah Pemprov Lampung
Dana Hibah Pemprov Mengalir ke KORMI Lampung
‘Panas Dingin’ Jelang Pemilihan Ketua PWI Lampung  
Keuangan Pemkot Bandarlampung Sangat Bergantung Asupan Pusat
Wuih…Lampung Bakal Punya Destinasi Wisata Level Nasional
Di Tengah Pandemi, ‘Jurnalisme Ludah’ ala Pers Kampus Makin Meradang?
Berita ini 117 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 November 2021 - 12:44 WIB

Keramat: Semua Bungkam, Ada Apa dengan Kormi?

Rabu, 27 Oktober 2021 - 13:04 WIB

Dana Hibah Berbuntut Perkara

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 11:53 WIB

Kormi Akui Terima Dana Hibah Pemprov Lampung

Kamis, 21 Oktober 2021 - 18:55 WIB

Dana Hibah Pemprov Mengalir ke KORMI Lampung

Selasa, 19 Oktober 2021 - 11:02 WIB

‘Panas Dingin’ Jelang Pemilihan Ketua PWI Lampung  

Berita Terbaru

Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela bahas Infrastruktur di Lampung bersama Kementrian PUPR RI. Foto: Ist

Nasional

Mirza-Jihan Membangun Harapan

Sabtu, 7 Des 2024 - 18:26 WIB

Ketua Bawaslu Lampung Iskardo P.Panggar  disaat memberikan catatan dan masukan kepada KPU Provinsi Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalapping.com

Nasional

Iskardo P.Panggar: Leiden is Lijden, Leadership is Sacrifice

Sabtu, 7 Des 2024 - 14:48 WIB