Gubernur Mirza, Literasi Pondasi Kemajuan Peradaban Bangsa
berandalappung.com— Bandar Lampung, Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal mengungkapkan pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban suatu bangsa. Indonesia pernah jaya dalam literasi. Namun, kini, khusus Lampung berada pada titik terendah dibandingkan provinsi lain.
Dengan kemajuan teknologi, literasi tetap menjadi rohnya, garda terdepannya, agar dapat mengikuti arus besar revolusi informasi yang kini sudah sampai tahap 5.0. Teknologi dan literasi harus saling menguatkan.
“Kita sudah keliling daerah di Lampung, mulai dari desa, sekolah, guru, pegawai, dan sektor usaha, mendapat kesimpulan bahwa kemajuan teknologi, informasi, dapat menjadi acuan dalam penguatan literasi.
Literasi menjadi kunci kemajuan peradaban, ” Kata Mirza saat membuka acara Santiago Jurnalistik dan Kehumasan Bongkar Post Group, Sabtu 19 Agustus 2025.
Menurut Mirza, mengapa literasi begitu penting bagi suatu bangsa, mengapa literasi perlu dibudayakan khususnya kepada generasi muda. Apakah tidak cukup dengan teknologi informasi yang ada sekarang ini?.
“Pertanyaan – pertanyaan yang terkadang muncul di dalam masyarakat yang tingkat pemahaman literasinya masih rendah. Kita harus paham bahwa salah satu ciri bangsa yang maju adalah tingginya tingkat literasi.” Ujarnya.
“Literasi akan mampu meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan seseorang. Tingkat literasi masyarakat suatu bangsa memiliki hubungan yang tegak lurus terhadap kualitas bangsa.
Ahli menyebutkan tingginya minat membaca buku seseorang berpengaruh terhadap wawasan, mental, dan prilaku seseorang, ” Ujarnya.
Selain itu, kecerdasan dan pengetahuan masyarakat menentukan kualitas suatu bangsa, sedangkan hal tersebut dihasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang didapat, dan ilmu pengetahuan itu di dapat dari informasi yang diperoleh baik dari lisan maupun tulisan.
“Bagaimana kualitas suatu bangsa akan baik jika kecerdasan masyarakatnya tidak terbentuk, pengetahuan dan wawasan yang diterima berasal dari informasi bohong (hoaks), hasil dari kemajuan teknologi informasi sekarang ini tanpa kemampuan menyaring karena rendahnya literasi masyarakat di negara tersebut, ” Terangnya.
Sejauh mana literasi bangsa, dengan jumlah penduduk yang berdasarkan sensus penduduk BPS tahun 2020 mencapai 270,20 jiwa.
Fakta menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa dengan tingkat literasi yang masih rendah di dunia.
“Menurut UNESCO, Indonesia berada diurutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Artinya, minat baca sangat rendah. Masyarakat Indonesi memiliki minat baca hanya 0,001%.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, sangat memprihatikan. Data ini menyatakan bahwa masyarakat di Indonesia rata-rata membaca nol sampai satu buku per tahun. Sangat jauh bila dibandingkan negara ASEAN lainnya, ” Katanya.
Mirza menambahkan peningkatkan literasi dapat dilakukan dengan membaca dan menulis secara teratur, memanfaatkan sumber daya seperti perpustakaan dan internet, serta melibatkan keluarga dan lingkungan yang mendukung.
“Melakukan kampanye sosial yaitu mengalakkan gerakan gemar membaca melalui media sosial dan komunitas lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi.
Lalu kolaborasi dengan sektor swasta dengan menhalin kemitraan dengan perusahaan untuk mendukung dan mendanai berbagai program literasi, ” Ujarnya
Editor : Alex Buay Sako