BERANDALAPPUNG.COM – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Komjend Pol (Purn) Gatot Eddy hadir dalam agenda diskusi bersama dengan gen-z Lampung di cafe Kopi Nako Bandar Lampung, Selasa malam, (19/12/2023).
Dalam diskusi tersebut, para gen-z melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada eks Wakapolri tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satunya adalah Mega Diana Zam-Zam ia mempertanyakan komitmen Ganjar-Mahfud dalam menghidupkan kebudayaan ditengah masyarakat.
“Saya ingin tanya, bagaimana komitmen bahwa Ganjar-Mahfud itu dapat menghidupkan kebudayaan pada generasi muda. Karena kita tahu, itu dianggap generasi strobery yang lemah. Agar kami bisa mengenalkan Ganjar-Mahfud kepada generasi muda,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Gatot mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud punya komitmen dan program yang telah disusun secara lengkap.
“Beliau sangat komitmen pada budaya, dia mengatakan bahwa memang seni budaya kurang perhatian. Tapi dalam visi-misinya Ganjar-Mahfud ingin kembangkan budaya di nasional dan daerah,” tegasnya.
Kemudian Nope, mempertanyakan komitmen Ganjar-Mahfud dalam menjaga lingkungan.
“Kebetulan saya adalah anggota grup sampah, yang berteman dengan teman lain salah satunya adalah Pandawara. Kalau bapak Ganjar terpilih apa solusi konkrit untuk masalah sampah?,” tanya dia.
Kemudian Gatot menjawab, bahwa Ganjar-Mahfud memiliki program pengelolaan sampah sama seperti di Jepang.
“Sampah itu bisa dikelola, untuk di pilah-pilah ada sampah plastik dan macam-macan dan ada teknologi disitu sehingga dia tidak menjadi masalah lingkungam sebelumnya.
Di Jepang tidak ada yang buang sampah sembarangan, tapi ada tong sampah, maka dipilah-pilah. Jadi ini bisa jadi program jika pak Ganjar bisa jadi presiden,” bebernya.
Lalu Roma gen-z Lampung mengkiritisi soal janji politik Ganjar-Mahfud apakah benar berkomitmen memperjuangkan rakyat atau hanya janji politik saja.
“Ketika Ganjar-Mahfud sudah jadi dengan membawa nama gen-z suka di politisasi untuk meraih suara. Ketika Ganjar-mafud jadi, apa yang menjadi komitmenya,” ungkapnya.
Gatot mengatakan, Ganjar-Mahfud sangat terbuka pada kritik-kritik ditengah masyarakat, apabila ada hal yang kurang baik maka dapat disampaikan.
“Pak Ganjar ini adalah sangat terbuka demokratis, jadi ada kanal aduan bisa disampaikan beliau akan turun langsung,” ucapnya.
Kemudian Agam Kusuma Yudha menyampaikan persoalan yang terjadi di Lampung Tengah soal sengketa tanah.
“Di Lampung Tengah ada sengketa tanah. Bagaimana menurut bapak itu ada 1.500 anggota kepolisan yang menjaga. Mereka itu bukan buron, mereka melakukan tindakan represif, kami dibenturkan dengan hukum,” bebernya.
Gatot menegaskan bahwa permasalahan itu akan menjadi catatan untuk disampaikan kepada Ganjar-Mahfud. “Ini masukan akan dicatat,”kata dia.
Riwan Helokombo mahasiswa Unila dari Papua mempertanyakan soal komitmen Ganjar soal program ‘ADIK PAPUA.’
“Saya berada di Lampung termasuk ikut program ADIK PAPUA, karena biberikan program disana maka kami ke sini. Jadi pertanyaan saya, bahwa apakah program ADIK PAPUA akan dilanjutkan,”tanya dia.
Gatot menegaskan, seluruh program yang baik akan tetap dilanjutkan.
“Jadi program yang bagus akan dijalankan, Pak Ganjar pekan lalu ke Papua berbagai permasalahan disana sudah didengarkan. Untuk masalah pendidikan, pak Ganjar punya program 1 orang keluarga gak mampu akan dijadikan sarjana,” tutupnya. (*).