berandalappung.com – Rosim Nyerupa Koordinator Serikat Mahasiswa dan Pemuda Lampung, mendesak agar Kapolri dan Panglima TNI mengevaluasi Kapolres dan Dandim Way Kanan setelah insiden tewasnya tiga anggota Polri saat menjalankan tugas.
Insiden tersebut terjadi saat Kepolisian setempat melakukan penggerebekan judi sabung ayam yang diduga kuat melibatkan oknum anggota TNI didesa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.
Rosim mengungkapkan bahwa kejadian ini mencerminkan adanya pembiaran terhadap praktik perjudian sabung ayam yang telah berlangsung selama empat tahun di wilayah tersebut, yang dikenal dengan nama “Letter S.” Ia menilai, Pimpinan kepolisian maupun TNI kabupaten setempat telah gagal melakukan pengawasan yang memadai terhadap kegiatan ilegal ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Polri memiliki Bhabinkamtibmas yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam mencegah dan memberantas masalah perjudian di masyarakat desa. Mereka memiliki peran penting dalam mengidentifikasi dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan, termasuk perjudian. Pasti Bhabinkamtibmas sudah mengetahui dan melaporkan hal ini kepada atasannya,” ujar Rosim.
Selain itu, Rosim juga menyoroti peran Intelijen Polri yang memiliki tugas untuk melakukan penyelidikan dan pengamanan. Ia meyakini bahwa Intelijen Polres Way Kanan seharusnya sudah mengetahui adanya praktik perjudian tersebut yang dilaporkan dengan Kapolres. Ia juga menekankan bahwa TNI memiliki Bhabinsa yang seharusnya menjadi mata dan telinga bagi aparat keamanan di tingkat masyarakat.
“Jika lokasi sabung ayam tersebut diduga melibatkan atau dilindungi oleh oknum aparat, mengapa Kapolres setempat tidak melakukan pendekatan dengan Dandim Way Kanan ?. Harusnya mereka bisa duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini. Bahkan, Kapolres bisa melaporkan hal ini kepada Kapolda Lampung jika tidak bisa ditangani, Kan Kapolda bisa saja koordinasi dengan Danrem. Barang mustahil Kapolres Way Kanan tidak mengetahui adanya judi Sabung Ayam tersebut.” tambahnya.
Rosim menegaskan bahwa koordinasi antar pimpinan TNI dan Polri di tingkat kabupaten seharusnya lebih baik. Ia percaya bahwa jika koordinasi berjalan lancar, insiden yang merenggut nyawa petugas tersebut bisa saja dicegah.
“Koordinasi antar pimpinan sangat penting. Tidak cukup hanya mengandalkan petugas di garis terdepan, Kapolres dan Dandim harus duduk bersama, menyatukan pemikiran, dan mengambil kebijakan untuk memberantas oknum-oknum yang melindungi kegiatan perjudian di wilayah mereka,” tegas Rosim.
Rosim juga mengingatkan bahwa dalam penanganan masalah ini, risiko pergerakan petugas harus dipertimbangkan dengan matang. Terlebih lagi jika ada oknum TNI yang terlibat, yang dapat memicu benturan antara aparat. Tapi sayang mereka lemah dan lalai.
“Oleh karena itu, Kota minta agar Kapolres dan Dandim Way Kanan diganti. Kami juga mempertanyakan ada apa kedua oknum tersebut belum ditetapkan jadi tersangka? Sedangkan barang bukti dan saksi ada yang melihat mereka yang menembak.” Tutup Rosim Nyerupa.
Editor : Hengki Padangratu