Rektor Universitas Lampung: Apakah Komitmen Pelestarian Budaya Hanya Sebatas Pidato?

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 16 Januari 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anugerah Unila Be Strong. Foto: Biro Adpim

Anugerah Unila Be Strong. Foto: Biro Adpim

Berandalappung.com – Pj. Gubernur Lampung Samsudin menghadiri acara Festival Kebudayaan dan Cinta Tanah Air Universitas Lampung 2025, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Kamis (16/1/2025).

Pada acara itu, juga diserahkan secara simbolis “Anugerah Be Strong” kepada 62 pemenang.

Penyelenggara Festival juga menghadirkan sejumlah keynote speaker, diantaranya Direktur Sejarah dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Prof. Dr. Agus Mulyana.

Pj. Gubernur Samsudin mengatakan kebudayaan Lampung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kemajuan pembangunan Provinsi Lampung.

Menurutnya, acara ini juga bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga wujud nyata dari komitmen menambah nilai-nilai cinta tanah air terhadap dan setiap generasi muda.

Banyak provinsi di Indonesia yang maju dengan tidak memisahkan budayanya, tapi justru maju dan bersatu dengan budaya.

Seperti Bali yang dikenal dengan budayanya. Juga NTB, dan Provinsi lainnya.

“Provinsi Lampung tentunya kita mesti bersama-sama budaya dengan adat istiadat yang kita miliki, agar supaya pembangunan di Provinsi Lampung tidak terpisahkan dari budaya yang ada di Provinsi Lampung, sehingga budaya itu adalah bagian yang tidak terpisahkan didalam pembangunan Provinsi Lampung ini,” ujar Samsudin.

Baca Juga :  Janji Pengkolkan Kali Gagal, Eva Dwiana Malah Hamburkan Rp20,5 Miliar untuk JPO

Samsudin menjelaskan bahwa sebagai bangsa yang kaya akan keragaman budaya, Indonesia memiliki kekuatan luar biasa yang terletak pada keberagaman.

Budaya bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga identitas yang harus dijaga dan dikembangkan.

“Dalam konteks Provinsi Lampung, kita memiliki kekayaan budaya lokal seperti siger, tapis, nyeruit, dan berbagai seni tradisional lainnya yang mencerminkan karakter masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai yang inklusif dan penuh toleransi,” ujarnya.

Melalui festival ini, dirinya melihat semangat yang luar biasa dari mahasiswa Universitas Lampung untuk menghidupkan budaya, mempererat persatuan, dan menunjukkan kecintaan terhadap tanah air.

“Generasi muda seperti kalianlah yang akan melanjutkan tonggak perjuangan bangsa, mengembangkan budaya lokal, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Di tengah tantangan globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, kita sering kali dihadapkan pada ancaman kehilangan identitas budaya.

Baca Juga :  Diskusi Publik BEM FEB Unila Terancam Gagal, Balon Walikota Bandar Lampung Tidak Bisa di Konfirmasi

“Oleh karena itu, festival seperti ini menjadi sangat penting sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Selain itu, nilai-nilai cinta tanah air yang disampaikan melalui kegiatan ini juga menjadi landasan bagi kita untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan, termasuk memperkokoh persatuan di tengah keberagaman,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Lampung Lusmeilia Afriani menyampaikan bahwa acara ini juga mencerminkan peran penting generasi muda sebagai pelaku utama dalam melanjutkan estafet kebudayaan bangsa Indonesia di tengah tantangan global.

Universitas Lampung berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan dan pelestarian budaya lokal, baik melalui integrasi dalam kurikulum pendidikan tinggi maupun penelitian kebudayaan yang berkelanjutan.

Lusmeilia juga ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.

“Selamat menikmati rangkaian kegiatan, dan mari bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan ini juga turut dihadiri Anggota DPD RI Bustami Zainudin, jajaran Forkopimda Lampung, Bupati/Walikota se-Provinsi Lampung atau yang mewakili, dan tamu undangan lainnya.

Berita Terkait

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern
Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
MUI Lampung Ingatkan Aksi Jangan Jadi Ajang Anarkis
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Instruksi Polri Lindungi Wartawan, Kenyataan di Lapangan Masih Jauh Panggang dari Api
Allianz Life Indonesi diduga Berangus Serikat Pekerja
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:32 WIB

MUI Lampung Ingatkan Aksi Jangan Jadi Ajang Anarkis

Berita Terbaru

Nasional

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern

Senin, 29 Sep 2025 - 15:38 WIB

Ragam

Siap-siap, KNPI Lampung Berganti Ketua Umum

Senin, 29 Sep 2025 - 13:50 WIB