berandalappung.com — Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polresta Bandar Lampung, Senin (14/4/2025).
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Provinsi Lampung (AMP3L) mendesak Polresta agar menyelesaikan kisruh yang terjadi di Universitas Malahayati.
Menurut massa, konflik di kampus itu terjadi akibat dugaan pemalsuan dokumen akta yayasan. maka polisi harus segera menetapkan tersangka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Korlap aksi massa menyampaikan peserta unjuk rasa itu berasal dari mahasiswa Malahayati, orangtua mahasiswa dan para karyawan di Universitas tersebut.
Massa menuntut agar aparat Polresta Bandar Lampung berani, tegas, dan tidak tebang pilih dalam menindak siapapun yang terlibat dalam dugaan praktik pemalsuan dokumen, tanpa memandang jabatan atau kekuatan yang melindunginya.
“Kami menuntut Kapolreta Bandar Lampung untuk berani menegakkan supremasi hukum, laporan nomor: LP/B/1601/X1/2024. Menurut kami sudah cukup 2 alat bukti, maka tidak ada alasan lagi bagi Kapolreta untuk segera menetapkan tersangka pemalsu dokumen akta Yayasan universitas Malahayati,” tegas korlap aksi.
Massa menyebut konflik Universitas Malahayati telah mengganggu aktivitas belajar di kampus tersebut.
Maka polisi harus berani bertindak tegas untuk menetapkan tersangka dalam konflik itu agar tidak berkepanjangan
“Kami masih meyakini Kapolres Bandar Lampung tidak bisa diintervensi oleh siapapun, oleh kekuatan apapun. Oleh karenanya bapak Kapolresta jangan ragu untuk menegakkan hukum dan menetapkan tersangka terhadap pemalsuan dokumen akta Yayasan Universitas Malahayati,” ujar korlap disambut teriakan massa yang hadir.
Jika tuntutan massa diabaikan dan polisi tidak berani menegakan supremasi hukum, maka massa AMP3L akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar untuk menuntut hukum ditegakkan
Dari pantauan di lokasi, tampak sejumlah petugas kepolisian juga berjaga mengamankan unjuk rasa.
Bahkan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jakob Tilukay beserta para Kasat datang langsung dan berdialog dengan massa.
Penulis : Rilisid
Editor : Hengki Padangratu