Berandalappung.com – Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Lampung Hendri Setiadi tegaskan peran penting keterlibatan jurnalis ikut dalam pengawasan pemilu sehingga situasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 menjadi kondusif di sejumlah daerah.
Hendri mengawali statmennya dengan berbagi pengalaman ketika menjadi jurnalis di awal pemilihan umum secara langsung sekitar tahun 1999.
Menurutnya, pada saat itu belum ada sinkroniasi antara petugas penyelenggara.
Hal itu dikarenakan mereka menjalankan peraturan baru.
“Sempat tidak sinkron ketika keterangan aparatur kepolisian dinyatakan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Di situ terlihat antara aparatur saja masih terjadi silang pendapat sehingga membingungkan masyarakat,” ceritanya saat memberikan materi pada agenda evaluasi produk hukum oleh Bawaslu Lampung Selatan, Rabu (15/1/2025) di Kahai Beach Hotel Kalianda.
CEO Progres.id ini melanjutkan, pada era kini dia menilai penyelenggara pemilu baik itu KPU maupun Bawaslu sudah lebih terbuka pada pilkada serentak 2024.
“Bahkan kami sebagai warga Pers seringkali diminta masukan dan pendapat terkait beberapa kejadian ataupun produk aturan yang dipakai,” tegas Hendri.
Hasilnya, menurut Hendri, dengan melibatkan berbagai elemen dalam pengawasan pemilu maka secara umum pada Bawaslu Provinsi Lampung tidak ada yang terlalu prinsip yang menguras banyak effort dalam hal penyelsaiannya.
“Sepengetahuan kami, sekitar ada sembilan kasus yang sudah diantisipasi. Hal ini juga sebelumnya Bawaslu sudah menyusun langkah pencegahan dengan maping kira-kira mana aspek atau wilayah kerawanan terjadi kasus pelanggaran pemilu. Juga seperti surat suara tertukar, Penghitungan suara ulang atau hal lainnya,” bebernya.
Hendri melihat, dari hasil laporan yang secara umum disampaikan oleh Bawaslu Provinsi Lampung untuk di Kabupaten Lampung Selatan kondusif.
“Mungkin karena ada keterlibatan kawan-kawan jurnalis juga. Catatannya adalah bukan melulu kekurangan Bawaslu tapi pada akhirnya tugas partai politik yang harus melakukan pendidikan polititik ke masyarakat sehingga pilkada selalu aman dan kondusif dan menghasilkan produk demokrasi berkualitas. (***)