Bandar Lampung (berandalappung.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat tingkat inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 0,47 persen pada Desember 2024.
Sementara itu, inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) dan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sama-sama tercatat sebesar 1,57 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Muhammad Ilham Salam, mengungkapkan bahwa Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kelompok ini menyumbang andil sebesar 0,43 persen terhadap Inflasi bulan Desember 2024,” jelasnya Kamis (2/12/2024).
Lima komoditas utama yang mendorong Inflasi m-to-m antara lain Cabai Merah (0,12 persen), Bawang Merah (0,08 persen), Telur Ayam Ras (0,05 persen), Cabai Rawit (0,05 persen), dan Terong (0,04 persen).
Tingkat Inflasi tahunan (y-on-y) juga didominasi oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
“Kelompok ini mencatat Inflasi sebesar 1,83 persen dengan andil 0,62 persen,” ujar Ilham.
Lima komoditas utama penyumbang Inflasi tahunan meliputi Bawang Merah (0,32 persen), Kopi Bubuk (0,28 persen), Sigaret Kretek Mesin (0,22 persen), Bawang Putih (0,13 persen), dan Cumi-cumi (0,11 persen).
Selain itu, BPS juga mencatat inflasi di empat wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK) di Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Mesuji, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
“Inflasi year-on-year tertinggi terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 1,78 persen, sedangkan yang terendah tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 1,37 persen,” kata Ilham.
Untuk inflasi bulanan (m-to-m), Kabupaten Lampung Timur mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,68 persen, sementara Kota Bandar Lampung menjadi wilayah dengan inflasi terendah, yaitu 0,36 persen.