BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Batam, Sindikat Dewi Astuti Diburu hingga Kamboja

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Batam, Sindikat Dewi Astuti Diburu hingga Kamboja

 

berandalappung.com— Batam, Sebuah operasi senyap dan berisiko tinggi akhirnya membuahkan hasil. Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, bekerja sama dengan Bea Cukai Kepulauan Riau dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat dua ton di Dermaga Bea dan Cukai, Batam, Senin (26/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapal yang disergap, Sea Dragon Tarawa, diduga kuat merupakan bagian dari jaringan narkotika internasional yang dikendalikan oleh salah satu buron paling dicari di Asia Tenggara: Dewi Astuti.

Kepala BNN, Komjen Pol. Martinus Hukom, dalam konferensi persnya menyebutkan bahwa pengungkapan ini adalah hasil operasi intelijen yang berlangsung selama lima bulan. “Ini bukan pengiriman kecil. Dua ton sabu bukan barang sembarangan. Ini adalah operasi terorganisir yang dikendalikan dari luar negeri,” tegas Martinus.

Jaringan Dewi Astuti, Hantu Narkoba dari Kamboja

Nama Dewi Astuti bukan nama asing dalam dunia peredaran gelap narkoba. Ia disebut sebagai “Ratu Sabu Asia Tenggara” yang mengendalikan jalur laut dari kawasan Segitiga Emas hingga ke Indonesia. Terakhir, Dewi diketahui bersembunyi di Kamboja, dan kini masuk dalam daftar buronan prioritas BNN.

Baca Juga :  Cegah Penyalahgunaan, Senjata Api Personel Polresta Bandar Lampung Diperiksa

“Berdasarkan hasil penyelidikan dan analisis awal, Sea Dragon Tarawa terhubung langsung dengan jaringan Dewi Astuti. Kami akan kejar dia sampai ke ujung dunia, termasuk Kamboja jika perlu,” tegas Martinus, menambahkan bahwa koordinasi dengan intelijen dalam dan luar negeri telah dilakukan.

Kasus ini memperkuat dugaan bahwa Dewi tengah membangun ulang jaringan peredaran sabu dari wilayah Indochina ke Indonesia, memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan kecil di Kepri sebagai titik masuk.

Rantai Peredaran dan Modus Pelolosan

Dalam operasi ini, enam orang pelaku berhasil diringkus. Mereka bertindak sebagai kru kapal, masing-masing dibayar Rp25 juta, dengan bonus Rp50 juta jika berhasil mengantarkan barang haram ke tempat tujuan.

Namun satu nama besar masih buron: Acay, pemilik sekaligus nakhoda Sea Dragon Tarawa. Ia disebut sebagai tangan kanan Dewi di jalur pelayaran Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. “Kami menduga Acay membawa data dan jaringan logistik penting dalam sindikat ini,” ujar Martinus.

Baca Juga :  ADP, BHP, BHR Dibayar Tahun Depan Ketua PERADI : Ini Masalah !

Menariknya, kasus ini memiliki benang merah dengan penangkapan kapal Aung Toe Toe 99 di Selat Durian dua pekan lalu, yang juga mengangkut hampir dua ton narkoba. Keduanya diduga dikendalikan oleh jaringan yang sama.

“Kami sedang menunggu hasil uji laboratorium drugs signature. Jika cocok, maka ini adalah bagian dari satu jaringan besar yang sedang kita bongkar,” jelas Martinus.

Penerima Barang Masih Misterius

Hingga kini, siapa pihak penerima sabu dua ton tersebut di Indonesia masih menjadi misteri. Investigasi intensif tengah dilakukan BNN untuk mengurai simpul akhir dari rantai distribusi ini. “Ini bukan sekadar penangkapan. Ini adalah peringatan bahwa perang terhadap narkoba belum selesai,” tegas Martinus.

Pengungkapan besar ini bukan sekadar kemenangan dalam perang melawan narkotika, tetapi juga pengingat bahwa Indonesia tetap menjadi sasaran utama sindikat internasional. Satu nama kini kembali mencuat di balik bayang-bayang sabu: Dewi Astuti.
Dan perburuan besar pun dimulai.

Editor : Alex Buay Sako

Berita Terkait

Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokasi
“LSM L@pakk Bongkar Dugaan Pemborosan Dinas Perizinan Lampung Selatan, Inspektorat Diminta Bertindak”
Dari Mafia Tanah ke Mafia Meja Hijau? Jejak Kelam Lahan Kemenag
Skandal Alsintan Lampung 771 Unit Raib, Dinas Buang Badan, Uang Negara Melayang
Eks Ketua KPU Tuba Gugat Kejagung Minta Bos SGC Ditetapkan Tersangka Suap Rp70 Miliar
Polda Bongkar Makam Mahasiswa Unila, Dugaan Kekerasan dalam Diksar Kian Menguat
Diduga, Skandal Proyek PUPR di Lampung PT Aneka Pundi Tirta Mata Utama dengan Satker Permukiman
MK Akhiri Pemilu 5 Kotak, Pilkada dan Pemilu Nasional Dipisah Mulai 2029
Berita ini 54 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 11:02 WIB

Dugaan Perusakan Hutan Lindung di Sidomulyo Polisi Kehutanan Diminta Tak Hanya Selfie di Lokasi

Senin, 7 Juli 2025 - 14:49 WIB

“LSM L@pakk Bongkar Dugaan Pemborosan Dinas Perizinan Lampung Selatan, Inspektorat Diminta Bertindak”

Jumat, 4 Juli 2025 - 20:38 WIB

Dari Mafia Tanah ke Mafia Meja Hijau? Jejak Kelam Lahan Kemenag

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:47 WIB

Skandal Alsintan Lampung 771 Unit Raib, Dinas Buang Badan, Uang Negara Melayang

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:13 WIB

Eks Ketua KPU Tuba Gugat Kejagung Minta Bos SGC Ditetapkan Tersangka Suap Rp70 Miliar

Berita Terbaru

Pemerintahan

Gelar Rembuk Desa, Kemenko PKM Hadir di Lampung

Jumat, 11 Jul 2025 - 09:56 WIB