Lampung (berandalappung.com) – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memberikan dukungan penuh kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengusut tuntas dugaan praktik mafia dalam impor gula di Indonesia.
Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel, Tommy Perdana, menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi impor gula harus diusut tanpa tebang pilih.
Tommy menyatakan bahwa langkah ini perlu dilakukan secara menyeluruh jika pemerintah benar-benar berkomitmen untuk memberantas mafia impor gula.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ia berharap Kejagung memeriksa seluruh kemungkinan korupsi yang terjadi selama proses impor gula yang telah berlangsung sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Selama pemerintahan Jokowi, setiap Menteri Perdagangan melakukan impor gula, dan ini harus diusut,” kata Tommy, saat memeberikan keterangan kepada media berandalappung.com Kamis, (31/10/2024).
Dalam catatan Badko HMI Sumbagsel, impor gula mengalami peningkatan yang signifikan di setiap periode kepemimpinan Menteri Perdagangan dalam pemerintahan Jokowi:
1. Thomas Lembong (2015-2016) mencatat impor gula sekitar 5 juta ton.
2. Enggartiasto Lukita (2016-2019) mengimpor gula sekitar 15 juta ton.
3. Agus Suparmanto (2019-2020) melakukan impor sekitar 9,5 juta ton.
4. Muhammad Luthfi (2020-2022) mencatat impor sekitar 13 juta ton.
5. Zulkifli Hasan (2022-2024) mengimpor gula sekitar 18 juta ton.
Menurut Tommy, angka impor yang terus meningkat ini menimbulkan kecurigaan publik bahwa ada praktik korupsi yang melibatkan mafia gula.
Ia menduga bahwa mafia ini adalah kelompok pemilik modal besar yang mendanai kegiatan impor tersebut, sementara perusahaan importir yang terlibat hanya berperan sebagai pihak peminjam bendera.
Tommy juga menyoroti panggilan terhadap Muhammad Luthfi, yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan periode 2020-2022, terkait kasus ini.
Namun, menurutnya, informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan tersebut masih belum terdengar.
“Harapan kami, ini bukan sekadar gimik, melainkan niat serius dari Kejagung untuk membongkar mafia impor gula hingga ke akar-akarnya,” ujar Tommy menutup pernyataannya.
Badko HMI Sumbagsel berharap langkah ini dapat menjadi awal pemberantasan mafia impor yang selama ini dianggap merugikan negara dan masyarakat.