Bandar Lampung (berandalappung.com) – Anggota Fraksi Gerindra Kota Bandar Lampung, Mayang Suri Djausal, menyoroti minimnya keterwakilan perempuan dalam proses seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung.
Dalam pernyataannya, Mayang Suri Djausal mengungkapkan bahwa dari 14 calon anggota KPU Provinsi Lampung yang baru saja diumumkan, hanya satu perempuan yang lolos.
Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian serius oleh Tim Seleksi (Timsel) dalam rangka menjamin representasi perempuan yang lebih baik di tubuh KPU.
“Dalam seleksi KPU, keterwakilan perempuan masih sangat minim. Kami berharap Timsel dapat lebih memperhatikan hal ini, khususnya di KPU Lampung,” papar Ses Mayang saapaan akrabnya ke media berandalappung.com Rabu, (18/9/2024).
Menurutnya, salah satu faktor yang perlu menjadi prioritas dalam seleksi ini adalah kemampuan peserta dalam menghadapi fit and proper test.
Selain kapasitas intelektual, kompetensi pribadi secara menyeluruh juga harus menjadi bahan pertimbangan, karena KPU memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas-tugas berat selama proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berlangsung.
“Fit and proper test bukan hanya soal kemampuan intelektual, tetapi juga harus memperhatikan kesiapan secara psikis, fisik, serta wawasan dan keterampilan yang dimiliki oleh calon,” urai Mayang.
Mayang menambahkan kalau memang mereka memenuhi semua kriteria tersebut dan hanya satu perempuan yang terpilih, mungkin yang lain belum memenuhi syarat yang ditetapkan.
Ia berharap ke depan, Timsel lebih memperhatikan potensi-potensi dari para calon perempuan untuk meningkatkan representasi mereka di lembaga penyelenggara pemilu.
Keterlibatan perempuan dalam penyelenggaraan pemilu dinilai penting, terutama dalam memastikan perspektif gender terakomodasi dalam setiap kebijakan dan keputusan yang diambil KPU.
Sebelumnya, terdapat lima perempuan yang mengikuti Tes Kesehatan dan Wawancara yaitu Amhani S, Dewi Eliyasari, Ika Kartika, Wirdayati, Yusni Ilham. Sementara yang lolos hanya Yusni Ilham, mantan anggota Bawaslu Bandarlampung.
Jika dihitung dari keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen, dari 14 orang itu setidaknya ada 3 atau 4 perempuan yang masih berlanjut seleksi.