Profesor Kusuma: Strategi Ternak Ruminansia Kunci Ketahanan Pangan Nasional

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 31 Desember 2024 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Profesor Kusuma Adhianto seusai dikukuhkan menjadi guru besar bersama Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung Ikhwan Aji Wibowo. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Profesor Kusuma Adhianto seusai dikukuhkan menjadi guru besar bersama Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung Ikhwan Aji Wibowo. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Profesor Kusuma Adhianto resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Produksi Ternak Ruminansia, Selasa (31/12/2024) di gedung Serba Guna (GSG) Unila.

Dalam pidato ilmiah yang berjudul Strategi Inovatif dan Berkelanjutan dalam Peningkatan Produktivitas Ternak Ruminansia untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

Prof Kusuma memaparkan berbagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan sektor peternakan ruminansia di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ternak Ruminansia: Peran Strategis bagi Ketahanan Pangan

Dalam paparannya, Kusuma menekankan bahwa ternak ruminansia berperan penting dalam menyediakan sumber protein hewani,seperti daging dan susu, serta pupuk organik.

“Ternak ini juga menjadi mata pencaharian utama bagi peternak kecil,” urai Prof Kusuma.

Selain itu, Kusuma menyoroti potensi besar plasma nutfah lokal, seperti sapi Krui dan kambing Saburai, yang dapat menjadi modal genetik unggul untuk meningkatkan produktivitas ternak di tingkat nasional.

Tantangan dalam Pengembangan Ternak Ruminansia

Namun, sektor ini menghadapi sejumlah tantangan, seperti:

Baca Juga :  Prof Wan Abbas: Pupuk Organik dan Mikroba Tingkatkan Panen Padi hingga 10 Ton/Hektare

Ketersediaan dan Kualitas Pakan: Sumber pakan yang terbatas dan belum efisien.

Teknologi dan Manajemen Peternakan: Minimnya adopsi teknologi modern dalam manajemen peternakan.

Faktor Genetik: Kualitas genetik ternak lokal yang perlu ditingkatkan.

Akses Modal dan Pasar: Kendala bagi peternak kecil dalam mendapatkan modal dan pasar.

Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Produktivitas

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kusuma menawarkan berbagai strategi inovatif, antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Pakan

Diversifikasi sumber pakan dan pengelolaan yang lebih efisien.

Penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan lokal, seperti fermentasi dan silase.

Pelatihan bagi peternak tentang pengolahan pakan yang hemat biaya.

2. Teknologi Reproduksi

Inseminasi Buatan (IB): Meningkatkan kualitas genetik ternak secara efisien.

Sinkronisasi Birahi: Mengoptimalkan efisiensi reproduksi melalui pengaturan waktu yang tepat.

3. Pengembangan Genetik Lokal

Pemuliaan sapi Krui dan kambing Saburai sebagai plasma nutfah unggul.

Peningkatan manajemen pemeliharaan ternak lokal.

Dukungan kebijakan pemerintah dalam pengembangan ternak ruminansia lokal.

Baca Juga :  DPRD Lampung Gelar Paripurna, Pj. Gubernur Ajak Bangun dengan Semangat Kemerdekaan

4. Integrasi Peternakan dan Pertanian

Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak.

Penggunaan kotoran ternak untuk pupuk organik dan biogas.

Optimalisasi sistem ternak terpadu untuk meningkatkan efisiensi sumber daya.

5. Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan

Pemanfaatan limbah ternak untuk biogas dan pupuk organik.

Teknologi pengelolaan limbah untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan peternak.

Dampak Strategi terhadap Ketahanan Pangan Nasional

Kusuma optimistis bahwa strategi ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Beberapa dampaknya meliputi:

Peningkatan ketersediaan protein hewani.

Pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan.

Penguatan ekonomi peternak lokal.

Pengurangan ketergantungan pada impor protein hewani.

Profesor Kusuma menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk merealisasikan potensi besar sektor peternakan ruminansia.

“Dengan inovasi yang berkelanjutan, kita dapat membangun sektor peternakan yang tangguh, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak lokal,” tandas Prof Kusuma.

Berita Terkait

Muhammad Junaidi Perjuangkan Hak Siswa, Ratusan Ijazah Akhirnya Bisa Diambil
Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi
Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung
Turnamen Open Handicap 2025, Lampung Tumbang, Palembang Melenggang
Akar Lampung Bongkar Dugaan Bancakan CSR BI, Desak KPK Seret Marwan, Junaidi, dan Bupati Lamtim Ela Nuryamah
Gubernur Lampung Terpilih Mirza, Ditunjuk Langsung oleh Presiden Prabowo Bacakan Teks Pancasila
Lampung Selatan Berpotensi Jadi Tourism Hub, Investasi dan SDM Jadi Kunci
IKA Sylva Unila Tanam 2.025 Bibit Mangrove untuk Konservasi Pesisir
Berita ini 174 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:49 WIB

Muhammad Junaidi Perjuangkan Hak Siswa, Ratusan Ijazah Akhirnya Bisa Diambil

Senin, 17 Februari 2025 - 18:34 WIB

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Februari 2025 - 13:47 WIB

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Februari 2025 - 10:56 WIB

Turnamen Open Handicap 2025, Lampung Tumbang, Palembang Melenggang

Minggu, 16 Februari 2025 - 19:28 WIB

Gubernur Lampung Terpilih Mirza, Ditunjuk Langsung oleh Presiden Prabowo Bacakan Teks Pancasila

Berita Terbaru

Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS M.Syukron Muchtar menemui masa aksi. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Nasional

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Feb 2025 - 18:34 WIB

Ratusan Mahasiswa Aliansi Lampung gelar aksi damai di depan halaman DPRD dan Pemprov Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Mahasiswa

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Feb 2025 - 13:47 WIB