Bandar Lampung (berandalappung.com) – Peristiwa tewasnya seorang pelajar akibat serangan kelompok pemuda bersenjata tajam di Bandar Lampung menuai kritik tajam dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari praktisi hukum Muhamad Ilyas yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan HAM DPN PERSADIN.
Ia menyoroti kinerja aparat penegak hukum (APH) dalam menangani maraknya fenomena geng motor di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah sering mengecam, menyayangkan, bahkan mengkritisi kerja aparat penegak hukum terkait fenomena geng motor di Lampung, khususnya di Bandar Lampung,” ujar Ilyas Kamis, (19/12/2024).
Ia mempertanyakan di mana peran aparat yang memiliki anggaran, personel, hingga kewenangan represif dan preventif dalam mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Menurutnya, pola kejahatan yang dilakukan kelompok ini cenderung seragam, seperti penggunaan senjata tajam jenis celurit.
“Hal ini seharusnya dapat ditelusuri, mulai dari asal senjata tersebut hingga rute dan kelompok mereka yang jelas bisa diketahui,” tegasnya.
Ilyas juga mendesak jajaran Polda Lampung untuk lebih serius memastikan rasa aman bagi masyarakat.
Ia mengingatkan, jika aparat tidak segera bertindak, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap institusi kepolisian.
“Apakah harus menunggu masyarakat melakukan demonstrasi atau gugatan hukum baru mereka bergerak? Ini soal nyawa manusia,” tambahnya.
Selain itu, ia juga meminta peran aktif dari tokoh masyarakat, orang tua, pihak sekolah, hingga kepala daerah di seluruh Lampung untuk membuat program konkret dalam mengatasi fenomena geng motor.
“Jika para pemimpin daerah Gubernur, Bupati, Wali Kota masih bisa tidur nyenyak di tengah kondisi seperti ini, maka patut dipertanyakan keberpihakan dan hati nurani mereka,” kritiknya.
Ilyas menutup pernyataannya dengan memperingatkan para pemimpin dan aparat agar tidak abai terhadap tanggung jawab mereka.
“Jangan sampai masyarakat menyimpulkan bahwa elit-elit penegak hukum dan pemerintah di Lampung lemah. Ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal hak asasi manusia yang telah dilanggar,” tandasnya.