Bandar Lampung (berandalappung.com) – Fenomena menurunnya penggunaan angkutan kota (angkot) di Bandar Lampung menjadi cerminan perubahan kebutuhan masyarakat sekaligus kurangnya inovasi dalam sektor transportasi umum.
Hengki Irawan, penggiat pemberdayaan masyarakat Lampung, mengungkapkan bahwa meningkatnya dominasi transportasi berbasis aplikasi daring menjadi faktor utama tersingkirnya angkot yang selama ini menjadi tulang punggung transportasi perkotaan.
“Transportasi online menawarkan layanan yang lebih praktis, cepat, dan terintegrasi dengan teknologi. Angkot tidak mampu bersaing dalam hal kenyamanan dan efisiensi, sehingga kehilangan daya tarik di mata masyarakat,” kata Hengki pada Jum’at, (29/11/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peluang Revitalisasi Angkot
Meski demikian, Hengki menegaskan bahwa fenomena ini seharusnya tidak dianggap sebagai akhir dari era angkot, melainkan peluang untuk merevitalisasi sistem transportasi publik.
Pemerintah daerah diharapkan hadir dengan kebijakan inovatif, seperti pembaruan armada, peningkatan kualitas layanan, serta integrasi teknologi agar angkot tetap relevan di era modern.
Dampak Ekonomi dan Solusi
Hengki juga menyoroti dampak ekonomi dari pergeseran ini, terutama bagi para sopir angkot yang kehilangan mata pencaharian.
Ia menekankan perlunya program pemberdayaan bagi pelaku transportasi tradisional agar mereka dapat beradaptasi.
Salah satu solusi yang disarankan adalah menjadikan angkot bagian dari sistem transportasi terpadu, seperti moda feeder yang terhubung dengan layanan bus atau transportasi lain.
Menuju Transportasi Berkelanjutan
Hengki berharap semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, dapat bersama-sama mencari solusi untuk menciptakan sistem transportasi yang inklusif, berkelanjutan, dan modern.
“Kita perlu memastikan sistem transportasi yang menjawab kebutuhan masyarakat modern tanpa mengesampingkan mereka yang telah lama bergantung pada angkot,” tutupnya.
Fenomena ini menegaskan pentingnya inovasi dan kebijakan inklusif untuk menyelamatkan transportasi tradisional dari ancaman kepunahan.