Bandar Lampung (berandalappung.com) – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2024 resmi berakhir dengan kemenangan telak pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan ini meraih suara sebesar 82,6 persen.
Angka tersebut menunjukkan kepercayaan luar biasa dari masyarakat Lampung terhadap pasangan muda ini untuk memimpin provinsi dengan jumlah penduduk hampir 9,5 juta jiwa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rahmat Mirzani Djausal, seorang politisi muda sekaligus pengusaha yang pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI Lampung dan anggota DPRD Lampung, berpasangan dengan dr. Jihan Nurlela, yang dikenal sebagai aktivis kesehatan dan anggota DPD RI Lampung.
Kombinasi ini, meskipun awalnya dianggap kurang diperhitungkan, berhasil membuktikan diri sebagai pilihan mayoritas masyarakat Lampung.
Menurut Intannia Lestari, mahasiswa Program Doktor Ilmu Pembangunan FISIP Universitas Lampung, kemenangan Mirza-Jihan adalah hasil dari strategi komunikasi publik yang cerdas dan pendekatan humanis kepada masyarakat.
Komunikasi Publik yang Efektif
“Sebagai pasangan muda yang awalnya diragukan, Mirza-Jihan menghadapi tantangan besar untuk membangun kepercayaan publik,” paparnya kepada media berandalappung.com pada Sabtu, (7/12/2024).
Dengan mengusung visi “Bersama, Lampung Maju Menuju Indonesia Emas,” mereka berhasil menyampaikan pesan kepemimpinan yang inklusif. Kata “bersama” menjadi penegasan bahwa pemerintahan yang mereka pimpin akan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Dalam masa kampanye, Mirza-Jihan fokus pada pendekatan langsung ke masyarakat. Mereka aktif mengunjungi desa-desa, termasuk daerah terpencil seperti Way Haru dan Pulau Sebesi, sebagai simbol perhatian terhadap masyarakat 3T (tertinggal, terluar, terdepan).
Pendekatan humanis ini diperkuat dengan dialog interaktif, penggunaan pakaian adat, dan partisipasi dalam kegiatan tradisional dan keagamaan.
“Kemampuan mereka mendengarkan aspirasi masyarakat, berdialog dua arah, dan memberikan solusi konkret menjadi kekuatan utama,” ujar Intannia.
Peran Media Sosial dan Relawan
Era digitalisasi memegang peranan penting dalam kampanye Mirza-Jihan.
Dengan dukungan tim relawan yang dikenal sebagai “Air Force,” pasangan ini memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
Setiap kegiatan mereka didokumentasikan dan disebarluaskan, menciptakan transparansi dan keterbukaan yang menarik simpati publik.
Komunikasi digital yang aktif, termasuk interaksi langsung melalui kolom komentar dan live streaming, menunjukkan komitmen pasangan ini untuk terhubung dengan masyarakat secara luas.
Relawan juga menjadi motor penggerak dalam memperluas jangkauan pesan kampanye. Mereka menyebarluaskan visi, misi, dan program kerja Mirza-Jihan melalui berbagai forum daring dan luring.
Strategi Komunikasi Naratif
Keunggulan Mirza-Jihan juga terlihat dalam kemampuan mereka membangun narasi politik yang relevan.
Rahmat Mirzani Djausal fokus pada isu ekonomi dan infrastruktur, sementara dr. Jihan Nurlela menekankan kesehatan dan pemberdayaan sosial.
Kombinasi ini menciptakan sinergi yang memperkuat posisi mereka di mata masyarakat.
Dalam setiap debat publik dan kampanye tatap muka, pasangan ini menggunakan diksi yang mudah dipahami dan membangun harapan baru.
Strategi komunikasi mereka mampu menghadirkan visi yang jelas tentang masa depan Lampung, sekaligus menunjukkan empati terhadap masalah masyarakat.
Membangun Harapan Baru
Dengan hasil yang signifikan, Mirza-Jihan kini hanya menunggu penetapan resmi dari KPU sebelum memulai masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
Tantangan besar menanti mereka, mulai dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Angka perolehan suara yang tinggi menunjukkan harapan besar masyarakat Lampung terhadap pasangan ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana mewujudkan harapan tersebut menjadi nyata,” kata Intannia Lestari.
Pasangan ini memiliki waktu lima tahun untuk membuktikan bahwa kepemimpinan mereka mampu membawa Lampung menuju perubahan yang lebih baik.
“Akankah mereka berhasil memenuhi ekspektasi masyarakat? Waktu yang akan menjawabnya,” tandas Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Intania Lestari.