Kotak Kosong di Pilkada Lampung, Pengamat : Parpol Gagal Kaderisasi

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 9 Agustus 2024 - 14:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi Hukum Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila) Satria Prayoga. Foto : Wildanhanafi/berandalappung.com

Akademisi Hukum Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila) Satria Prayoga. Foto : Wildanhanafi/berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Lampung tidak begitu membuat masyarakat heboh, pasalnya di beberapa Kabupaten/kota dibanjiri isu kotak kosong.

Tercatat Pilkada yang berpotensi hanya memiliki calon Tunggal yakni Lampung Tengah (Musa Ahmad), Lampung Timur (Ela Siti Nuryaman), Tubaba (Novriwan Jaya), Pesawaran (Nanda Indira), Lampung Barat (Parosil), dan Metro (Wahdi Siradjuddin).

Akademisi Hukum Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila) Satria Prayoga menilai fenomena kotak kosong dalam Pilkada adalah kemunduran partai politik (parpol) dalam menciptakan kader menjadi kepala daerah.

Baca Juga :  Bawaslu Lampung Temukan 44 Dugaan Pelanggaran, Mayoritas Terkait Netralitas ASN

Menurutnya, calon tunggal pada Pilkada bukan terjadi kali pertama tahun ini, namun pada Pilkada sebelumnya juga ada fenomena kotak kosong.

“Ini bukan kemunduran demokrasi, karena demokrasi kita memegang teguh pada prosedur yang harus terpenuhi. Saya melihat ini kemunduran partai politik dalam menciptakan kader,” tegasnya, pada Jumat, (9/8/2024).

Baca Juga :  Specialty Indonesia 2025 Digelar, Ratusan Pelaku Industri Siap Unjuk Gigi

Satria Prayoga mengatakan saat ini parpol berpikir realistis dalam Pilkada. Mereka akan mengusung calon yang berpotensi besar untuk menang. Hal inilah menyebabkan potensi munculnya kotak kosong.

“Ketika memang kader internal maupun ekternalnya dalam partai melakukan survey dan tidak terpenuhi atau persentasi polularitas dan elektabilitasnya tidak mumpuni dari internal dan eksternalnya, maka berpikir realistis,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
Sudin Raih Dukungan Mutlak Calon Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Tanggapan Ketua KI Lampung Periode 2010-2014 Juniardi SIP SH MH, terkait sorotan lebaga KIP Lampung.
Pimpinan dan Anggota Komisi VII Siap Hadiri “Kita Indonesia” RRI
Berita ini 131 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Sabtu, 6 September 2025 - 13:54 WIB

Sudin Raih Dukungan Mutlak Calon Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:59 WIB

Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach

Berita Terbaru

Peristiwa

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Minggu, 21 Sep 2025 - 08:07 WIB

Pemerintahan

Gubernur Lantik Rendi dan Anang, Ingatkan Jabatan Adalah Amanah

Kamis, 18 Sep 2025 - 21:28 WIB