Ketua Peradi Kota Agung, Ahmad Bajuri Negosiasi Adalah Seni Kecerdasan

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 26 Desember 2024 - 15:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Peradi Kota Agung Ahmad Bajuri di acara Peradi Bali.

Ketua Peradi Kota Agung Ahmad Bajuri di acara Peradi Bali.

Bandar Lampung (berandalappunh.com) – Ketua Peradi Kota Agung, Ahmad Bajuri, menegaskan pentingnya kemampuan bernegosiasi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari dunia bisnis hingga diplomasi dan interaksi sehari-hari.

Menurutnya, negosiasi yang efektif tidak hanya menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, tetapi juga mampu membangun hubungan jangka panjang yang saling mendukung.

Berbicara dalam sebuah seminar bertema “Strategi Negosiasi Efektif”

Ahmad Bajuri memaparkan beberapa langkah strategis yang dianggap esensial untuk mencapai hasil optimal dalam setiap proses negosiasi. Berikut adalah rangkuman poin-poin penting yang disampaikannya:

1. Persiapan Menyeluruh: Kunci Keunggulan dalam Negosiasi

Langkah awal yang tidak boleh diabaikan adalah persiapan.

Menurut Bajuri, memahami kebutuhan, tujuan, dan nilai tawar Anda sendiri adalah fondasi utama.

Tidak kalah penting, lakukan riset mendalam mengenai lawan bicara, termasuk latar belakang mereka dan konteks yang melingkupi negosiasi.

“Persiapan yang matang memberikan Anda keunggulan untuk menguasai jalannya pembicaraan,” paparnya pada Kamis, (26/12/2024).

Baca Juga :  Pertarungan Guru dengan Murid, Untuk Membangun Lampung

Ahmad Bajuri menekankan pentingnya menetapkan batas maksimal yang dapat ditoleransi, baik dari segi harga, waktu, maupun konsesi lain.

“Dengan mengetahui prioritas, Anda dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menghindari penyimpangan dari tujuan,” katanya.

Kemudian komunikasi menjadi inti dari negosiasi yang sukses.

“Komunikasi yang jelas, lugas, dan penuh empati adalah kunci untuk membangun kepercayaan,” ujar Bajuri.

Ia juga mengingatkan untuk mendengarkan secara aktif agar dapat memahami perspektif lawan bicara.

“Negosiasi terbaik adalah ketika semua pihak merasa diuntungkan,” ungkap Bajuri.

Pendekatan win-win ini, menurutnya, tidak hanya meningkatkan peluang kesepakatan tetapi juga memperkuat hubungan profesional dan personal di masa depan.

Meskipun persiapan menjadi elemen penting, Bajuri mengingatkan bahwa fleksibilitas juga diperlukan.

Dalam situasi tertentu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dapat membuat negosiasi menjadi lebih dinamis dan produktif.

Seterusnya adalah Best Alternative to a Negotiated Agreement (Batna) atau alternatif terbaik jika negosiasi gagal, adalah senjata penting dalam proses negosiasi.

Baca Juga :  Gubernur Arinal Djunaidi Safari Ramadan di Tanggamus

“Dengan mengetahui BATNA Anda, posisi tawar akan lebih kuat, dan Anda memiliki pijakan yang jelas saat membuat keputusan,” katanya.

Ahmad Bajuri mengakui bahwa negosiasi sering kali melibatkan tekanan tinggi. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan mengendalikan emosi.

“Ketenangan akan membantu Anda tetap objektif dan mengambil keputusan yang rasional,” tambahnya.

Hal terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah mendokumentasikan setiap poin kesepakatan secara tertulis.

Menurut Bajuri, langkah ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memberikan dasar hukum yang kuat jika diperlukan di kemudian hari.

Ahmad Bajuri menutup paparannya dengan menegaskan bahwa negosiasi bukanlah soal menang atau kalah.

“Negosiasi adalah seni menemukan solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat menciptakan hasil yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan,” tutupnya.

Berita Terkait

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS
80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern
Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan
Specialty Indonesia 2025 Digelar, Ratusan Pelaku Industri Siap Unjuk Gigi
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Berita Terbaru

Art - Edukasi

PKD Lampung Dimulai Hari Ini, Isbedy dan Dzafira Tampil Sabtu

Senin, 20 Okt 2025 - 20:01 WIB

Opini

Budiyono, Intelektual Organik dari Lampung

Senin, 20 Okt 2025 - 18:31 WIB

Hukum

PUTUSAN MK DAN SK DATIN LEGALISASI HALUS PERUSAKAN HUTAN

Sabtu, 18 Okt 2025 - 22:39 WIB

Pendidikan

Gubernur Mirza, Literasi Pondasi Kemajuan Peradaban Bangsa

Sabtu, 18 Okt 2025 - 22:31 WIB