Harga Singkong Dikhianati, Ribuan Petani Lampung Duduki Kantor Pemprov dan DPRD

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 13 Januari 2025 - 14:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan masa aksi berhasil duduki kantor Pemprov dan DPRD Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Ribuan masa aksi berhasil duduki kantor Pemprov dan DPRD Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Berandalappung.com – Ribuan petani singkong dari tujuh kabupaten di Provinsi Lampung mendatangi kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan kantor DPRD Lampung, Senin (13/1/2025).

Berdasarkan pantauan berandalappung.com sekira pukul 13.50 WIB , ribuan petani berhasil memasuki area perkantoran Pemerintah Provinsi Lampung dan menjebol kawat berduri yang terpasang oleh pihak kepolisian Kapolda Lampung.

Petani tersebut berasal dari Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan Kabupaten Mesuji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para demonstran mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB dan melakukan orasi secara bergantian dari perwakilan tiap kabupaten sampai saat ini masih berlangsung.

Meski hujan rintik mulai turun, mereka tetap bertahan di halaman kantor pemerintahan.

“Kami datang ke sini dari berbagai kabupaten untuk menuntut pelaksanaan kesepakatan harga singkong. Ternyata, kesepakatan yang dibuat oleh Gubernur tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Baca Juga :  Rycko Menoza Siap Kawal Kelanjutan Kota Baru sebagai Proyek Strategis Nasional

Ia mengungkapkan keresahan petani karena meskipun Pemprov Lampung telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan 15 persen, kenyataan di lapangan berbeda.

“Harga yang ditetapkan adalah Rp1.400 dengan potongan 15 persen, tetapi kenyataannya potongan tetap 30 persen. Perusahaan tidak mematuhi aturan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap Pemprov Lampung dapat tegas dalam menjalankan kesepakatan harga singkong tersebut.

“Kami berharap ketetapan dalam kesepakatan ini bisa dijalankan. Kalau memang harus menutup perusahaan yang tidak patuh, ya tutup saja semuanya,” tegasnya.

Ia juga meminta perwakilan dari Pemprov Lampung dan DPRD Lampung untuk menemui para demonstran.

“Kedatangan kami ke kantor gubernur adalah untuk meminta pertanggungjawaban dari gubernur dan wakil rakyat. Kalian semua dipilih oleh rakyat, jadi tertibkan perda yang sudah ada. Kami meminta perwakilan dari DPRD dan gubernur untuk datang menemui kami,” jelasnya.

“Jangan hanya berdiam diri di dalam ruangan. Waktu meminta dukungan rakyat kalian merengek-rengek, sekarang kami menunggu kehadiran kalian di sini,” tambahnya.

Baca Juga :  Penjabat Gubernur Lampung Buka Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Haji dan Dorong Persiapan Bandara Radin Inten II

Sementara itu Rapat Pansus Tata Niaga Singkong di ruang rapat komisi DPRD Lampung, Senin (13/1/2025), memanas setelah petani menuntut kejelasan atas kebijakan tata niaga singkong.

Maradoni, salah seorang petani, memukul meja dan mendesak agar pemerintah menegaskan pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB).

Ia juga menegaskan dukungan para petani untuk menolak impor singkong.

Ketegangan meningkat ketika anggota DPRD, Budhi Condorowati, mengusulkan pembentukan Perda terkait tata niaga singkong namun juga memukul meja, memicu kemarahan petani.

Suasana semakin tak kondusif hingga Budhi diminta meninggalkan forum.

Diskusi akhirnya ditunda, dan pansus akan berkonsultasi lebih lanjut dengan Pj Gubernur Lampung, Samsudin.

Sebelumnya, Samsudin menetapkan harga singkong Rp1.400 per kilogram dengan potongan refraksi maksimal 15 persen pada 23 Desember 2024, namun hingga kini kebijakan itu belum diterapkan oleh perusahaan.

Berita Terkait

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi
Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung
Turnamen Open Handicap 2025, Lampung Tumbang, Palembang Melenggang
Akar Lampung Bongkar Dugaan Bancakan CSR BI, Desak KPK Seret Marwan, Junaidi, dan Bupati Lamtim Ela Nuryamah
Gubernur Lampung Terpilih Mirza, Ditunjuk Langsung oleh Presiden Prabowo Bacakan Teks Pancasila
IKA Sylva Unila Tanam 2.025 Bibit Mangrove untuk Konservasi Pesisir
Janji Pengkolkan Kali Gagal, Eva Dwiana Malah Hamburkan Rp20,5 Miliar untuk JPO
Masyarakat Lampung Pesisir Deklarasikan DOB, Didukung Pemkab dan DPRD Pesawaran
Berita ini 85 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 18:34 WIB

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Februari 2025 - 13:47 WIB

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Februari 2025 - 10:56 WIB

Turnamen Open Handicap 2025, Lampung Tumbang, Palembang Melenggang

Minggu, 16 Februari 2025 - 21:08 WIB

Akar Lampung Bongkar Dugaan Bancakan CSR BI, Desak KPK Seret Marwan, Junaidi, dan Bupati Lamtim Ela Nuryamah

Minggu, 16 Februari 2025 - 13:46 WIB

IKA Sylva Unila Tanam 2.025 Bibit Mangrove untuk Konservasi Pesisir

Berita Terbaru

Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS M.Syukron Muchtar menemui masa aksi. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Nasional

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Feb 2025 - 18:34 WIB

Ratusan Mahasiswa Aliansi Lampung gelar aksi damai di depan halaman DPRD dan Pemprov Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Mahasiswa

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Feb 2025 - 13:47 WIB