Debat Pilgub Lampung Tuai Kritik, KPU Dinilai Hanya Jalankan Formalitas

- Jurnalis

Senin, 4 November 2024 - 17:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi Hukum Tata Negara Universitas Lampung, Muhtadi mengkritisi format debat kandidat yang dianggap kurang substansial.

Akademisi Hukum Tata Negara Universitas Lampung, Muhtadi mengkritisi format debat kandidat yang dianggap kurang substansial.

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Bawaslu Lampung menyelenggarakan Diskusi dan Koordinasi Antar Stakeholder bertema “Evaluasi Paruh Waktu Tahapan Kampanye pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2024″.

Diskusi ini bertujuan untuk menampung masukan dari berbagai pihak terkait pelaksanaan kampanye Pilgub Lampung yang sedang berlangsung.

Namun, kegiatan tersebut dinilai kurang optimal karena tidak dihadiri langsung oleh anggota KPU Lampung, yang hanya mengirimkan perwakilan staf.

Ketiadaan perwakilan utama KPU dalam diskusi ini menuai sorotan, mengingat urgensi pembahasan evaluasi kampanye dan tantangan yang dihadapi di lapangan.

Menanggapi hal tersebut Muhtadi, Akademisi Hukum Tata Negara Universitas Lampung, mengkritisi format debat kandidat yang dianggap kurang substansial.

“Debat seharusnya menjadi ajang adu argumentasi, bukan sekadar membaca dan menjawab pertanyaan secara singkat. Di banyak daerah, audiens yang hadir juga kurang tepat,” ungkap Muhtadi pada Selasa, (4/11/2024).

“Idealnya, audiens terdiri dari pemangku kepentingan yang berkaitan langsung dengan tema debat. Misalnya, jika topik yang dibahas kesehatan, maka dokter, perawat, dan tenaga medis yang seharusnya hadir,” tambah Muhtadi.

Baca Juga :  10 Calon Anggota KPU 15 Kabupaten/Kota Lampung, Banyak Petahana Tumbang

Muhtadi juga menambahkan, format debat yang berlangsung lebih menyerupai monolog daripada diskusi dua arah yang dinamis.

Menurutnya, penyelenggara perlu mempertimbangkan segmentasi tema debat agar lebih efektif, misalnya khusus membahas tema ekonomi, hukum, atau keamanan di setiap sesi.

Ahmad Mufid, Direktur Kelompok Studi Kader (Klasika) Lampung, turut mengkritisi kualitas debat yang menurutnya kurang mampu memberikan panduan yang substansial bagi pemilih.

“Debat yang ada saat ini belum menjadi ajang adu gagasan yang membangun visi untuk Lampung. Saya berharap ke depan debat dalam Pilkada Serentak 2024 ini mampu mencerminkan adu argumen yang substantif,” ungkap Mufid.

Selain kualitas debat, diskusi ini juga mengangkat isu pelibatan generasi muda. Indrawan, perwakilan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung, menyatakan keresahannya atas minimnya partisipasi kaum muda dalam tahapan kampanye dan debat Pilgub Lampung.

Baca Juga :  Adu Gagasan Saat FPT, Bacalon Pilbup Pesawaran Sepakat Tarung Sehat

Ia memaparkan bahwa pemilih muda, terutama generasi milenial dan Gen-Z, memiliki porsi yang signifikan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lampung, mencapai 55% dari total pemilih.

“Kami dari kalangan pemuda merasa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses perdebatan. Padahal, isu-isu tentang pemuda seperti pengangguran di Lampung seharusnya bisa menjadi perhatian utama dalam materi debat,” tegas Indrawan.

Ia berharap KPU Lampung dapat lebih melibatkan pemuda dalam pembahasan isu-isu strategis yang relevan, terutama terkait tantangan ketenagakerjaan dan ekonomi yang berdampak langsung pada generasi muda di Lampung.

Dengan beragam kritik dan masukan ini, diskusi yang digelar Bawaslu Lampung diharapkan menjadi langkah awal untuk perbaikan pelaksanaan tahapan kampanye.

Kehadiran KPU Lampung sebagai penyelenggara utama Pilgub di masa mendatang juga dinilai penting agar berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara efektif.

Berita Terkait

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
Sudin Raih Dukungan Mutlak Calon Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Tanggapan Ketua KI Lampung Periode 2010-2014 Juniardi SIP SH MH, terkait sorotan lebaga KIP Lampung.
Pimpinan dan Anggota Komisi VII Siap Hadiri “Kita Indonesia” RRI
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Sabtu, 6 September 2025 - 13:54 WIB

Sudin Raih Dukungan Mutlak Calon Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:59 WIB

Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Berita Terbaru

Peristiwa

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Minggu, 21 Sep 2025 - 08:07 WIB