Mantan Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno Berpulang, AMPI Lampung Berduka

- Jurnalis

Kamis, 10 Oktober 2024 - 18:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Eddy Sutrisno mantan Ketua AMPI Lampung sekaligus Wali Kota Bandar Lampung periode 2005-2010, meninggal dunia pada Kamis (10/10/2024). Dok : berandalappung.com

Eddy Sutrisno mantan Ketua AMPI Lampung sekaligus Wali Kota Bandar Lampung periode 2005-2010, meninggal dunia pada Kamis (10/10/2024). Dok : berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Kabar duka menyelimuti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Lampung.

Eddy Sutrisno mantan Ketua AMPI Lampung sekaligus Wali Kota Bandar Lampung periode 2005-2010, meninggal dunia pada Kamis (10/10/2024) pukul 01.00 WIB di kediamannya di Jalan Swadipha Bumisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Kepergian Eddy Sutrisno meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat, khususnya warga Bandar Lampung yang pernah merasakan kepemimpinannya.

Ketua Umum AMPI Lampung, Avicenna Isnaini, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian sosok yang pernah berjasa besar dalam memimpin organisasi tersebut.

“Semua tugas di dunia telah tunai, selamat jalan Eddy Sutrisno bin Muhammad Ngisa, Wali Kota Bandar Lampung ke-9,” ungkap Avicenna.

Ratusan warga, tokoh masyarakat, serta politisi turut bertakziah ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Eddy Sutrisno dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan berjasa besar bagi Kota Bandar Lampung.

Baca Juga :  MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Pesawaran ke Tahap Pembuktian

Salah satu pencapaian terbesar Eddy Sutrisno adalah ketika ia terpilih sebagai Wali Kota Bandar Lampung dalam pemilihan langsung pertama pasca-Reformasi tahun 2005.

Meskipun pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Lampung, Eddy maju sebagai calon wali kota melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Kherlani.

Mereka berhasil mengalahkan enam pasangan calon lainnya yang memiliki nama besar, termasuk pasangan Sjachrazad ZP-Rudi Syawal Sugiarto dari Partai Golkar, yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Lampung, Zjachroedin ZP.

Dalam pemilihan tersebut, Eddy dan Kherlani memenangkan putaran kedua dengan meraih 157.463 suara atau 51,3 persen, menjadikannya salah satu peristiwa bersejarah dalam pilkada di Indonesia.

Strategi kampanye yang dijalankan Eddy, yang dikenal sebagai “teori makan bubur,” berhasil meraih dukungan besar dari wilayah pinggiran kota, menyisir suara-suara dari masyarakat yang merasa kurang diperhatikan.

Selama masa kepemimpinannya, Eddy Sutrisno dikenal sebagai figur yang akrab dengan masyarakat serta aktif dalam mendukung perkembangan olahraga di Lampung. Ia juga menjadi figur favorit di kalangan media karena keterbukaannya dalam berinteraksi dengan jurnalis.

Baca Juga :  UIN Raden Intan Lampung Gelar Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula, Hadirkan 138 Narasumber

Eddy Sutrisno menjalani perjalanan hidup yang penuh perjuangan.

Sebagai alumni PGA Negeri Garuntang Bandar Lampung, ia pernah bekerja sebagai kuli di Pelabuhan Panjang demi membiayai pendidikannya hingga berkuliah di Amerika Serikat.

Karier politiknya dimulai dari jabatan sebagai Ketua DPD AMPI Lampung hingga Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung di era Orde Baru.

Keberhasilan Eddy Sutrisno menginspirasi banyak anak muda di Lampung, terutama para aktivis di masanya.

Ia dikenang sebagai pemimpin yang mampu membimbing generasi muda untuk berperan aktif dalam dunia politik dan sosial.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga semua amal baik almarhum menjadi bekal di alam akhirat. Selamat jalan, Pak Tri, selamat jalan Mas Tris,” tutup Avicenna Isnaini mewakili AMPI Lampung.

Berita Terkait

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan
Pasca Jatuhnya Rezim Komunis Pro Tiongkok, Nepal Kini Dipimpin Sushila Karki
Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
Petani di Lampung Barat Diduga Diterkam Binatang Buas, Alami Luka-Luka
Sekda Provinsi Lampung, Sambangi Rumah Duka Akibat Pohon Tumbang
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Berita ini 147 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 21 September 2025 - 08:07 WIB

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Sabtu, 20 September 2025 - 13:33 WIB

Pasca Jatuhnya Rezim Komunis Pro Tiongkok, Nepal Kini Dipimpin Sushila Karki

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Jumat, 5 September 2025 - 22:34 WIB

Petani di Lampung Barat Diduga Diterkam Binatang Buas, Alami Luka-Luka

Berita Terbaru

Peristiwa

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Minggu, 21 Sep 2025 - 08:07 WIB

Pemerintahan

Gubernur Lantik Rendi dan Anang, Ingatkan Jabatan Adalah Amanah

Kamis, 18 Sep 2025 - 21:28 WIB