Bandar Lampung (berandalappung.com) – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bandar Lampung diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam aktivitas di media sosial selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, Ariyadi Ahmad, dalam acara sosialisasi pengawasan partisipatif yang diselenggarakan Bawaslu Kota Bandar Lampung di Hotel Golden Tulip Springhill, Kamis (5/9/2024), menekankan pentingnya netralitas ASN.
Menurutnya, ASN harus menghindari menunjukkan dukungan terhadap calon atau partai politik, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Netralitas ASN dalam Pilkada wajib dipatuhi. Mereka tidak boleh menunjukkan keberpihakan, baik secara langsung maupun di media sosial,” jelas Ariyadi.
Ia juga mengimbau ASN untuk memisahkan akun pribadi dan profesional guna menghindari pelanggaran netralitas.
Mengaktifkan fitur privasi di akun media sosial juga disarankan agar konten yang dapat dianggap berpihak tidak tersebar.
“ASN disarankan memiliki akun terpisah dan menggunakan fitur privasi untuk menghindari konflik kepentingan serta penyebaran konten yang bersifat partisan,” tambahnya.
Ariyadi menekankan bahwa pemimpin ASN harus memantau aktivitas bawahannya di media sosial dan memastikan kepatuhan terhadap aturan.
Para pemimpin diharapkan dapat menjadi contoh dalam penggunaan media sosial yang netral.
ASN tetap diizinkan menggunakan media sosial untuk berbagi informasi yang terkait dengan tugas-tugas mereka sebagai pelayan publik, asalkan tidak masuk ke ranah politik.
Mereka juga dapat mempromosikan program pemerintah yang tidak terkait langsung dengan Pilkada, seperti program kesehatan dan pendidikan.
ASN diharapkan tetap profesional saat merespons kritik atau pertanyaan sensitif di media sosial, dengan memastikan jawaban yang diberikan tetap obyektif dan netral.
Akhirnya, Ariyadi menekankan pentingnya menghindari debat atau diskusi politik yang dapat memengaruhi netralitas ASN.
Sebaliknya, mereka dianjurkan fokus pada penyebaran informasi yang bermanfaat dan netral untuk masyarakat.
“ASN sebaiknya menghindari perdebatan politik di media sosial, dan fokus pada penyampaian informasi yang netral dan relevan,” tukasnya.