Salah Gajah Atau Pemerintah, Legalitas Lahan Dipertanyakan

- Jurnalis

Kamis, 10 April 2025 - 22:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

‌berandalappung.com— Lampung Barat. Lagi dan lagi, kawanan gajah menghancurkan rumah di Kabupaten Lampung Barat, tepatnya di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh pada Sabtu 8 April 2025 sore. Peristiwa seperti ini sudah kesekian kalinya dialami warga. Namun, bukan tanpa alasan gajah menghancurkan rumah warga karena kawasan rumah warga setempat berada di jalur atau rute kawanan gajah ataupun satwa liar lainnya. Wilayah tersebut merupakan wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Menurut aktivis Gerakan Masyarakat Independen Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GERMASI), Ridwan Maulana, peristiwa penghancuran rumah warga itu mengungkap persoalan yang lebih dalam mengenai tumpang tindih antara kebutuhan ruang bagi manusia dan konservasi satwa liar. Gajah Sumatera adalah satwa yang terancam punah dan tnbbs adalah salah satu kantong populasi penting bagi spesies ini.

“Pemukiman yang berdiri di wilayah jalur lintasan gajah menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peruntukan ruang di kawasan hutan konservasi. Secara hukum pembangunan di dalam kawasan tnbbs tanpa izin merupakan aktivitas ilegal. Ironisnya konflik ini bukan disebabkan oleh invasi suatu ke wilayah manusia melainkan sebaliknya manusia yang merambah habitat satwa,” ungkap Ridwan dalam pesan WhatsApp nya, Kamis 10 April 2025 malam.

Ditambahkan Ridwan, insiden penghancuran rumah warga oleh kawanan gajah liar menjadi pengingat bahwa keberadaan manusia di wilayah konservasi tanpa izin menimbulkan ancaman serius, baik bagi manusia itu sendiri maupun bagi kelangsungan hidup satwa liar. Gajah tidak dapat disalahkan dalam peristiwa ini sebab Dia hanya mengikuti jalur alami yang telah diwariskan secara turun-temurun di ekosistem hutan.

Pemerintah daerah bersama balai TNBBS dan aparat penegak hukum perlu segera melakukan verifikasi terhadap status lahan dan legalitas pemukiman yang ada.

“Jika jika terbukti ilegal maka relokasi secara manusiawi harus dilakukan demi menjaga keseimbangan ekologis dan keselamatan warga,” katanya seraya menambahkan, bahwa melindungi gajah bukan hanya tanggung jawab negara tetapi juga kesadaran bersama bahwa keberlanjutan lingkungan hidup adalah warisan bagi generasi mendatang.

Diberitakan, sebanyak 7 rumah milik warga dusun peninjauan Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat hancur akibat serangan kawanan gajah liar pada Sabtu 8 April 2025 sore.

Baca Juga :  Dawam Raharjo Diperiksa Kejati Dana PI Rp18 M Diduga Dikorupsi, Uang Kembali Usai Disidik

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB di mana pemukiman warga yang berada di sekitar perkebunan menjadi sasaran amukan hewan tersebut.

Kepala resort taman Nasional bukit barisan suoh Lampung Barat sulki mengatakan tawanan gajah liar yang berjumlah 18 ekor itu merusak tempat istirahat petani

“material rumah warga sebagian besar terbuat dari kayu sehingga kerusakannya cukup parah,” kata Sulki Rabu 9 April 2025.

Zulki mengungkapkan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan masyarakat dengan turun ke lokasi untuk memastikan penanganan yang tepat. Meski tidak ada korban jiwa kerusakan properti cukup signifikan terutama di area sekitar tnbbs.

“Kawanan gajah ini bukan kali pertama melakukan serangan. Sebelumnya, mereka juga pernah mengamuk di lokasi berbeda,” tambah Sulki.

Untuk mencegah kejadian serupa zulki menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas berkebun sendirian. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan balai besar tnbbs guna mengantisipasi konflik manusia dengan satwa liar di masa mendatang.

*Kami harap masyarakat tetap waspada dan melaporkan segera jika ada tanda-tanda kedatangan gajah liar,” pungkasnya. (rls)

Editor : Hengki Padangratu

Berita Terkait

Menteri Bilang Kampus Terbuka Buat TNI, BEM SI: Normalisasi Militerisme di Ruang Akademik
KPK Geledah Kantor Perkim Lampung Tengah
Mantan Bupati Lampung Timur Jadi Tersangka Dugaan Kasus 6,8 M
Parosil Siap Turunkan Perambah Dari TNBBS
Sebelum Tinggalkan Lampung, Kajati Akan Selesaikan Beberapa Perkara Di Lampung
Kejaksaan Negri Lambar Akan Periksa Pemilik Sertifikat Di Kawasan TNBBS
Ada Perambah di Kawasan TNBBS, Pemerintah Segera Bertindak
Ratusan Massa Unjuk Rasa di Mapolresta Bandar Lampung, Tuntut Penetapan Tersangka Konflik Universitas Malahayati
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 13:49 WIB

Menteri Bilang Kampus Terbuka Buat TNI, BEM SI: Normalisasi Militerisme di Ruang Akademik

Selasa, 22 April 2025 - 20:32 WIB

KPK Geledah Kantor Perkim Lampung Tengah

Jumat, 18 April 2025 - 08:47 WIB

Mantan Bupati Lampung Timur Jadi Tersangka Dugaan Kasus 6,8 M

Kamis, 17 April 2025 - 08:34 WIB

Parosil Siap Turunkan Perambah Dari TNBBS

Rabu, 16 April 2025 - 15:57 WIB

Sebelum Tinggalkan Lampung, Kajati Akan Selesaikan Beberapa Perkara Di Lampung

Berita Terbaru

Olahraga

Bhayangkara Presisi FC Resmi Berkandang Di Lampung

Rabu, 23 Apr 2025 - 05:40 WIB

Hukum

KPK Geledah Kantor Perkim Lampung Tengah

Selasa, 22 Apr 2025 - 20:32 WIB