Pemekaran Bandar Negara, Pariwisata Jadi Andalan Sektor Ekonomi

- Jurnalis

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dosen Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi W. H. Foto: Ist

Dosen Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi W. H. Foto: Ist

Berandalappung.com – Rencana pemekaran Kabupaten Bandar Negara menjadi tantangan bagi Kabupaten Lampung Selatan.

Dosen Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi W. H., menilai sektor pariwisata dapat menjadi strategi utama dalam menjaga stabilitas ekonomi pasca pemekaran.

Tim Panitia Percepatan Pemekaran Daerah (TPPD) Kabupaten Lampung Selatan bersama Tim Daerah Otonomi Baru (DOB) Natar Agung saat ini tengah merencanakan pembentukan Kabupaten Bandar Negara.

Kabupaten baru ini akan mencakup kecamatan strategis, seperti Natar, Jatiagung, Tanjung Bintang, Merbau Mataram, dan Tanjungsari.

Wilayah tersebut dinilai memiliki potensi ekonomi besar, dengan keberadaan Bandar Udara Radin Inten II dan Kawasan Industri Tanjung Bintang.

Tantangan Ekonomi Pasca Pemekaran

Surya Tri Esthi mengungkapkan bahwa pemekaran ini akan membawa tantangan tersendiri bagi Lampung Selatan. Pasalnya, wilayah yang masuk dalam rencana pemekaran merupakan pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan industri.

“Pemekaran ini berpotensi mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lampung Selatan, karena kecamatan yang dimekarkan memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah,” ujar Surya saat dihubungi, Kamis (6/2/2025).

Meski demikian, ia menilai bahwa Lampung Selatan masih memiliki peluang untuk mempertahankan daya saing ekonominya, terutama melalui pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kelautan.

Baca Juga :  Rapat Tata Niaga Singkong Ricuh, Petani Desak Kejelasan Kebijakan

Pariwisata Sebagai Penggerak Ekonomi Baru

Surya menekankan bahwa pariwisata dapat menjadi sektor unggulan dalam mengatasi dampak pemekaran.

Kabupaten Lampung Selatan memiliki garis pantai yang panjang dan potensi ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Salah satu langkah strategis yang bisa diambil adalah mengoptimalkan sektor pariwisata di pesisir. Selain itu, wilayah pesisir juga bisa dikembangkan sebagai pusat industri kelautan dan pengolahan hasil laut, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Menurutnya, dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional berdasarkan PP No. 50 Tahun 2011, Lampung Selatan memiliki kawasan yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu KSPN Gunung Krakatau dan sekitarnya.

“Dengan status ini, pengembangan pariwisata dapat meningkatkan ketahanan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta menambah PAD melalui industri wisata dan sektor berbasis kelautan,” tambahnya.

Potensi Investasi: Bakauheni Harbour City

Salah satu peluang investasi terbesar di sektor pariwisata adalah proyek Bakauheni Harbour City. Proyek ini diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir Lampung Selatan.

“Bakauheni Harbour City akan mengintegrasikan kawasan pelabuhan, transportasi, serta pengembangan komersial dan pariwisata. Dengan posisinya yang strategis sebagai gerbang utama menuju Pulau Sumatera, proyek ini diproyeksikan menarik investasi di berbagai sektor, seperti infrastruktur, perhotelan, retail, dan industri kreatif,” ujar Surya.

Baca Juga :  PCNU Bandar Lampung Dukung Pembangunan "Teluk Betung Town" Sebagai Ikon Pluralitas

Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pengembangan kawasan ini.

“Investasi pariwisata harus mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan sosial. Keindahan alam dan budaya lokal harus dijaga agar sektor ini berkembang tanpa merusak ekosistem yang ada,” tegasnya.

Destinasi Wisata Unggulan Lampung Selatan
Selain Bakauheni Harbour City, Lampung Selatan juga memiliki sejumlah destinasi wisata potensial, seperti Pantai Bakauheni, Pantai Rio By The Beach, dan Pantai Minang Rua. Jika dikelola dengan baik, kawasan ini bisa menjadi destinasi unggulan yang mendukung perekonomian daerah.

“Pengembangan pariwisata berkelanjutan akan menciptakan lapangan kerja, memperkuat konektivitas antarwilayah, serta membangun ekosistem bisnis modern dan terintegrasi,” ungkap Surya.

Ia juga menambahkan bahwa investasi di sektor pariwisata akan menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang mendorong pertumbuhan sektor-sektor pendukung lainnya, seperti transportasi, perdagangan, dan jasa.

“Oleh karena itu, penguatan regulasi dan kebijakan yang ramah investasi sangat penting dalam menjaga daya saing ekonomi Lampung Selatan pasca pemekaran Kabupaten Bandar Negara,” pungkasnya.

Berita Terkait

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS
80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern
Siap-siap, KNPI Lampung Berganti Ketua Umum
Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan
Berita ini 115 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Cakra Surya Manggala Dukung Langkah Aktifis GERMASI, Desak Kejagung Tindak Tegas Dalang Perusakan TNBBS

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

80 Tahun PT KAI: Dari Rel Sejarah Menuju Transportasi Modern

Senin, 29 September 2025 - 13:50 WIB

Siap-siap, KNPI Lampung Berganti Ketua Umum

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Berita Terbaru