Bandar Lampung (berandalappung.com) – Kabar duka menyelimuti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Lampung.
Eddy Sutrisno mantan Ketua AMPI Lampung sekaligus Wali Kota Bandar Lampung periode 2005-2010, meninggal dunia pada Kamis (10/10/2024) pukul 01.00 WIB di kediamannya di Jalan Swadipha Bumisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Kepergian Eddy Sutrisno meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat, khususnya warga Bandar Lampung yang pernah merasakan kepemimpinannya.
Ketua Umum AMPI Lampung, Avicenna Isnaini, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian sosok yang pernah berjasa besar dalam memimpin organisasi tersebut.
“Semua tugas di dunia telah tunai, selamat jalan Eddy Sutrisno bin Muhammad Ngisa, Wali Kota Bandar Lampung ke-9,” ungkap Avicenna.
Ratusan warga, tokoh masyarakat, serta politisi turut bertakziah ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Eddy Sutrisno dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan berjasa besar bagi Kota Bandar Lampung.
Salah satu pencapaian terbesar Eddy Sutrisno adalah ketika ia terpilih sebagai Wali Kota Bandar Lampung dalam pemilihan langsung pertama pasca-Reformasi tahun 2005.
Meskipun pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Lampung, Eddy maju sebagai calon wali kota melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Kherlani.
Mereka berhasil mengalahkan enam pasangan calon lainnya yang memiliki nama besar, termasuk pasangan Sjachrazad ZP-Rudi Syawal Sugiarto dari Partai Golkar, yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Lampung, Zjachroedin ZP.
Dalam pemilihan tersebut, Eddy dan Kherlani memenangkan putaran kedua dengan meraih 157.463 suara atau 51,3 persen, menjadikannya salah satu peristiwa bersejarah dalam pilkada di Indonesia.
Strategi kampanye yang dijalankan Eddy, yang dikenal sebagai “teori makan bubur,” berhasil meraih dukungan besar dari wilayah pinggiran kota, menyisir suara-suara dari masyarakat yang merasa kurang diperhatikan.
Selama masa kepemimpinannya, Eddy Sutrisno dikenal sebagai figur yang akrab dengan masyarakat serta aktif dalam mendukung perkembangan olahraga di Lampung. Ia juga menjadi figur favorit di kalangan media karena keterbukaannya dalam berinteraksi dengan jurnalis.
Eddy Sutrisno menjalani perjalanan hidup yang penuh perjuangan.
Sebagai alumni PGA Negeri Garuntang Bandar Lampung, ia pernah bekerja sebagai kuli di Pelabuhan Panjang demi membiayai pendidikannya hingga berkuliah di Amerika Serikat.
Karier politiknya dimulai dari jabatan sebagai Ketua DPD AMPI Lampung hingga Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung di era Orde Baru.
Keberhasilan Eddy Sutrisno menginspirasi banyak anak muda di Lampung, terutama para aktivis di masanya.
Ia dikenang sebagai pemimpin yang mampu membimbing generasi muda untuk berperan aktif dalam dunia politik dan sosial.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga semua amal baik almarhum menjadi bekal di alam akhirat. Selamat jalan, Pak Tri, selamat jalan Mas Tris,” tutup Avicenna Isnaini mewakili AMPI Lampung.