BERANDALAPPUNG-COM – Lagi-lagi Banjir terjadi di Kota Bandar Lampung banjir yang menghebohkan masyarakat ini terjadi pada Sabtu – Minggu 24-25 Februari 2024 sore setelah hujan lebat turun hanya sekitar 3 jam di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Lampung tersebut.
Ketua Dewann Pimpinan Daerah (DPD ) Partai Hanura Lampung, Mukty Shoheh meminta Pemerintah Kota(Pemkot) Kota Bandarlampung tegas dalam penanganan Banjir di Kota Bandarlampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemkot Bandarlampung dalam hal ini telah Gagal melakukan upaya Minimalisir Banjir di Kota Bandar Lampung, karena Kejadian Banjir ini adalah Kejadian Banjir Terparah dari Kejadian kejadian Banjir Sebelumnya,”kata Mukty Jum’at, (8/3/2024).
Mukty menyampaikan, Ini semua terjadi karena Dampak dari Serampangan Tata Ruang yang mengedepankan Investasi tanpa memperhatikan Aspek aspek lingkungan Hidup.
“Walikota Eva telah Abai dan Lalai terhadap Janji Kerja serta Program yang di sampaikan nya terkait Masalah Banjir,”ujar Mukty.
Kemudian Aktivis ulung yang akrab disapa Mukty juga menyampaikan “Pemkot perlu mengambil langkah yang lebih besar untuk mencegah terulangnya kejadian serupa jika terjadi hujan yang melanda Bandarlampung.
“Apabila Walikota tidak sanggup Maka kami menyarankan Beliau untuk Segera mundur sebagai Walikota Bandar Lampung, Karna Banjir ini sangat berdampak dan Menyakitkan Hati Masyarakat serta Merugikan Masyarakat secara aspek Ekonomi,”pungkasnya.
Tak sampai disitu Banjir setinggi 30 cm kembali terjadi menggenangi beberapa wilayah di Kota Bandarlampung, Kamis (7/3/2024). Hujan mulai turun pukul 12.30 WIB dan mulai reda 14.40 WIB.
1. Kecamatan Rajabasa yang paling parah banjir di Gang A Hamid, Kelurahan Rajabasa Induk. Daerah ini menjadi langganan banjir semenjak adanya penyempitan oleh bangunan warga di atas drainase.
2. Kecamatan Kedamaian banjir setinggi 30 cm terjadi di Kampung Jati Baru. Banjir tersebut kiriman dari Sungai Kemiling, Rajabasa, Wayhalim, termasuk dari aliran sungai yang berada bawah jembatan.
3. Kecamatan Labuhan Ratu, banjir menggenangi komplek SMPN 34 dan rumah warga. Halaman sekolah jadi penuh lumpur dan sampah yang terbawa gelontoran air sungai.
4. Kecamatan Wayhalim, banjir terjadi di permukiman warga Jagabaya 3.
5. Kecamatan Kemiling daerah banjir di Kelurahan Sumber Agung. Air berwarna kecoklatan membelah Jalan Cik Ditiro.