Aktivis PMII Kecam Lambannya Penanganan Kasus Penganiayaan Mahasiswa Lambar

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivis PMII Lampung Ahlun Nazar. Foto: Ilustrasi berandalappung.com

Aktivis PMII Lampung Ahlun Nazar. Foto: Ilustrasi berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com)-Aktivis PMII, Ahlun Nazar, dengan tegas mengecam lambannya aparat penegak hukum dalam menangani kasus brutal dugaan penganiayaan terhadap AHA (21), mahasiswa asal Lampung Barat.

Dalam insiden yang terekam jelas oleh CCTV, AHA, mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, menjadi korban kekerasan dua pria di Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung, pada 15 Oktober 2024.

Peristiwa tersebut terjadi ketika AHA tak sengaja menyerempet mobil Daihatsu Terios hitam dengan nomor polisi D 1056 ALC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukannya menyelesaikan insiden kecil itu secara baik-baik, kedua pria yang keluar dari mobil langsung melakukan aksi brutal, menyerang AHA tanpa ampun hingga korban terjatuh dan menderita luka di wajah.

Baca Juga :  Penyidik Segera Panggil Terlapor Penganiayaan di Al-Kautsar

“Tindakan main hakim sendiri ini tak bisa ditoleransi, ini bentuk kekerasan yang biadab,” tegas Pemuda kelahiran Lampung Barat itu pada Selasa, (22/10/2024).

Lebih lanjut, Ahlun Nazar menilai kejadian ini merupakan cerminan lemahnya penegakan hukum di wilayah tersebut.

Meskipun AHA telah melaporkan kasus ini ke Polresta Bandar Lampung, hingga kini belum ada tindakan tegas yang terlihat dari pihak kepolisian.

“Aparat jangan berdiam diri! Penundaan tindakan hanya membuka ruang bagi kejahatan serupa terulang,” ujar Ahlun dengan nada keras.

Baca Juga :  PB HMI Resmi Lantik Pengurus HMI Sumbagsel, Perkuat Komitmen dan Kualitas Kader

Ia mendesak agar kepolisian segera mengusut tuntas, menangkap pelaku, dan memproses hukum tanpa pandang bulu.

“Jangan sampai ada kesan hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kejelasan sikap dari aparat sangat dinantikan,” lanjutnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan mahasiswa yang merasa hak-hak mereka diabaikan oleh aparat penegak hukum.

Ia mengatakan bahwa tindakan keras dari pelaku dan lemahnya respon aparat bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi hukum jika tak segera diambil tindakan nyata.

Berita Terkait

AMSI Lampung Gelar Sarasehan & Workshop Jurnalistik, Soroti Pentingnya Jurnalisme Berkualitas
Rapat Koordinasi Operasi Lilin Krakatau 2024: Persiapan Pengamanan Nataru di Lampung
Bawaslu: Pilkada 2024 Lampung Sukses, Tapi 2,2 Juta Golput, Partisipasi Pemilih Hanya 65,39 persen
Lampung Sukses Gelar Pemilu dan Pilkada 2024, Minim Pelanggaran Tanpa Kerusuhan
Paslon Bupati Way Kanan Batalkan Gugatan ke MK, Akibat Ancaman dan Intimidasi
Di Balik ‘Mencari Muka’ Mengapa Budaya Ini Merusak Pemerintahan?
Besok, AMSI Lampung Gelar Sarasehan dan Workshop Jurnalistik 
AMSI Lampung Beri Penghargaan Website Terbaik untuk Sekolah dan OPD
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 12:13 WIB

AMSI Lampung Gelar Sarasehan & Workshop Jurnalistik, Soroti Pentingnya Jurnalisme Berkualitas

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:02 WIB

Rapat Koordinasi Operasi Lilin Krakatau 2024: Persiapan Pengamanan Nataru di Lampung

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:15 WIB

Bawaslu: Pilkada 2024 Lampung Sukses, Tapi 2,2 Juta Golput, Partisipasi Pemilih Hanya 65,39 persen

Rabu, 11 Desember 2024 - 13:48 WIB

Lampung Sukses Gelar Pemilu dan Pilkada 2024, Minim Pelanggaran Tanpa Kerusuhan

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:19 WIB

Paslon Bupati Way Kanan Batalkan Gugatan ke MK, Akibat Ancaman dan Intimidasi

Berita Terbaru