Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 3 November 2025 - 20:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat

 

berandalappung.com— Pesisir Barat, Potret buram pendidikan dasar kembali mencuat dari pelosok Pesisir Barat. SDN 113 Krui, sekolah yang berdiri di wilayah pedalaman, hingga kini belum tersentuh perbaikan meski kondisinya sudah lama menjadi sorotan publik dan wakil rakyat.

Bangunan sekolah itu jauh dari kata layak. Dindingnya hanya terbuat dari papan lapuk, sebagian bolong. Jendela tidak ada, atap bocor di banyak sisi, lantai semen kotor, dan meja kursi belajar sangat terbatas.

“Ini bukan sekadar menyedihkan, ini darurat pendidikan. Anak-anak kita butuh ruang belajar yang manusiawi,” tegas Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN, Imelda Gunawan Raka, Beberapa waktu lalu.

Ironisnya, di saat SDN 113 Krui masih berjuang dalam keterbatasan, sekolah-sekolah di perkotaan justru mendapatkan program revitalisasi dengan anggaran fantastis.

Baca Juga :  Tim Sel Bumkam, DPRD Lamteng Dorong Pembentukan Pansus Seleksi Sekda dan Kadis 

Sebut saja SDN 1 Rajabasa di Bandarlampung yang menerima kucuran dana revitalisasi lebih dari Rp1 miliar per sekolah.

Kontras ini mempertegas kesenjangan nyata antara kota dan pelosok antara mereka yang terlihat dan mereka yang terlupakan.

Menyikapi hal ini, akademisi Universitas Terbuka (UT) Lampung, Hengki Irawan, menilai kondisi SDN 113 Krui mencerminkan kegagalan sistemik dalam perencanaan dan distribusi anggaran pendidikan.

“Revitalisasi pendidikan seharusnya berpijak pada kebutuhan, bukan lokasi. Jangan hanya karena sekolah di pedalaman tidak viral, lalu luput dari perhatian,” ujarnya, Senin (3/11).

Menurut Hengki, ketimpangan ini berpotensi memperlebar jurang kualitas pendidikan antara desa dan kota. “Bagaimana kita bisa bicara soal kualitas sumber daya manusia kalau anak-anak di pelosok bahkan tidak punya ruang belajar yang layak? Pemerintah harus meninjau ulang peta prioritas pembangunan pendidikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Heboh Jalan-jalan Senyap Ratusan Kepsek SD di Bandar Lampung, Diduga Marak Pungli

Ia juga mengingatkan bahwa investasi pendidikan sejati bukan hanya soal membangun gedung baru, tetapi memastikan bahwa setiap anak, dari Krui hingga Rajabasa, mendapat kesempatan belajar yang sama.

“Kalau pemerintah ingin membangun Lampung dari pinggiran, maka SDN 113 Krui adalah titik awal untuk membuktikannya,” tutup Hengki. (LW)

Editor : Alex Buay Sako

Berita Terkait

PKD Lampung Dimulai Hari Ini, Isbedy dan Dzafira Tampil Sabtu
Gubernur Mirza, Literasi Pondasi Kemajuan Peradaban Bangsa
Hotel Serangga dan Refugia Jadi Solusi Ekologis Pengendalian Hama
Implementasi Literasi Digital Thomas Amirico Ajak Guru Bangkit, Tak Sanggup Silahkan Mundur
Disdikbud Lampung Gandeng Bimbel untuk Dongkrak APK Perguruan Tinggi
Selamat, STIES ALIFA Pringsewu Resmi Miliki Program Magister Bisnis Syari’ah
Ironi Pendidikan di Ujung Pulau: Guru SMKN Tabuan Hidup dari Honor Rp150 Ribu
Menag RI Resmikan Fakultas Psikologi Islam dan Saintek Di UIN RIL
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 20:27 WIB

Kontras Tajam Dunia Pendidikan: Sekolah Mewah di Kota, Nyaris Roboh di Pesisir Barat

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:01 WIB

PKD Lampung Dimulai Hari Ini, Isbedy dan Dzafira Tampil Sabtu

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 22:31 WIB

Gubernur Mirza, Literasi Pondasi Kemajuan Peradaban Bangsa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 17:34 WIB

Hotel Serangga dan Refugia Jadi Solusi Ekologis Pengendalian Hama

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:48 WIB

Implementasi Literasi Digital Thomas Amirico Ajak Guru Bangkit, Tak Sanggup Silahkan Mundur

Berita Terbaru