Sekda Provinsi Lampung, Sambangi Rumah Duka Akibat Pohon Tumbang
berandalappung.com— Lampung, Yuriansyah (36), tenaga honorer Pemkot Bandar Lampung, tak pernah pulang dari perjalanan kerjanya, Selasa malam lalu. Sepeda motor yang ia kendarai bersama sang ayah, Ikhsan (62), tertimpa pohon lapuk di Jalan P. Senopati, Gang Saleh, Jatimulyo. Yuriansyah tewas di tempat, sementara ayahnya selamat dengan luka parah di kepala.
Rabu (3/9), Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, hadir di rumah duka. “Kami atas nama Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga diberi kekuatan menghadapi musibah ini,” ujar Marindo, menyalami Ikhsan yang masih diselimuti duka.
Ikhsan dengan suara bergetar hanya mampu mengucap terima kasih. “Terima kasih Pak Gubernur, terima kasih Pemprov Lampung. Semoga kebaikan ini menjadi manfaat bagi semua.”
Namun, di balik ucapan belasungkawa, tragedi ini menyingkap persoalan lama yang tak kunjung ditangani lemahnya pengawasan dan perawatan pohon-pohon tua di ruang publik Bandar Lampung. Pohon-pohon lapuk dibiarkan berdiri tanpa pemangkasan atau evaluasi kelayakan, hingga akhirnya menjelma ancaman bagi siapa saja yang melintas.
Yuriansyah meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Kehilangan ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintah kota.
Keselamatan warga bukan sekadar soal cuaca ekstrem, melainkan juga konsekuensi dari kelalaian tata kelola kota yang gagal mengantisipasi risiko.
Pemprov Lampung memang mengimbau masyarakat agar waspada terhadap pohon rawan tumbang. Tetapi imbauan tanpa tindakan tegas dari Pemerintah Kota Bandar Lampung, sebagai pengelola langsung ruang publik hanya akan menambah daftar korban berikutnya.
Tragedi Yuriansyah bukan sekadar musibah, melainkan potret rapuhnya perlindungan warga di kota yang tak cukup serius merawat pohon-pohon tuanya.
Editor : Alex Buay Sako