berandalappung.com— Tokyo Jepang. Pagi itu, udara Bandara Narita Tokyo terasa begitu tiba di Jepang setelah perjalanan jauh, dan suasana kota yang sibuk menyambut kami dengan kegembiraan yang tak terbantahkan.
Begitu keluar dari bandara, kami langsung merasakan perbedaan yang mencolok antara Jepang dan Indonesia. Suasana yang tertib, sangat terorganisir, dan penuh dengan teknologi modern.
Yang pertama kali kami lakukan setelah sampai di Jepang adalah membuat kartu Suica. Kami menuju ke mesin yang ada di stasiun bandara, sang pujaan hati membuat kartu Suica. Yulia yang sebelumnya tiba di Tokyo bercerita bahwa saat ini hampir semua transaksi ekonomi dan transportasi di Jepang sudah dilakukan dengan cashless, mulai dari pembayaran transportasi, belanja di minimarket, hingga membeli makanan di mesin penjual otomatis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah saya memasukkan uang tunai, saya dan Tasya mendapatkan kartu plastik berwarna merah seperti Suica. Kartu ini bukan sekadar alat pembayaran, melainkan kartu sakti untuk menjelajahi kota Tokyo.
Saya sangat terkesan dengan sistem yang sangat efisien. Dengan kartu Suica ini, kami hanya perlu menempelkan kartu di mesin di pintu masuk dan keluar stasiun. Tidak perlu antri untuk membeli tiket fisik, dan yang paling penting, semua pembayaran bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Bahkan untuk membeli kue ulang tahun Tasya, cukup menggunakan kartu ini.
Saat berada di dalam kereta menuju Tokyo, saya merasakan kehidupan yang sangat teratur dan modern. Cerita kartu Suica telah menjadi pengalaman canggih pertama Jepang dalam menghadirkan kenyamanan melalui teknologi. Di Jepang, beberapa mini market (seperti 7-Eleven, Lawson, dan FamilyMart) telah mengimplementasikan teknologi pembayaran yang semakin canggih. Ada beberapa sistem pembayaran yang dilakukan: Pertama Sistem pembayaran berbasis QR Code sangat umum di mini market di Jepang. Pembeli cukup memindai kode QR di kasir menggunakan aplikasi pembayaran seperti Rakuten Pay. Pembayaran dapat dilakukan langsung melalui smartphone.
Sistem pembayaran lain yang sangat populer adalah menggunakan dompet digita (Mobile Wallets), seperti Suica. Dengan sistem Cashless ini tentu saja menjadi sangat efisien. Mereka tidak perlu mempekerjakan kasir dengan kecepatan dan kenyamanan transaksi yang lebih baik. Beberapa mini market , seperti Lawson, telah mengadopsi mesin kasir otomatis yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi tanpa bantuan kasir. Pelanggan dapat mengiklankan produk mereka dan melakukan pembayaran menggunakan berbagai metode digital yang terintegrasi.
Suica (yang berarti “udara” dalam bahasa Jepang) telah menjadi alat pembayaran elektronik yang sangat fleksibel, untuk transportasi, pembelian, restoran dan kafe, hingga pembayaran parkir. Suica mengurangi kebutuhan untuk mencari uang tunai atau tiket fisik. Pengguna hanya perlu membawa satu kartu yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, membuat transaksi menjadi lebih cepat. Kini, Suica juga dapat digunakan melalui aplikasi di smartphone, yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran tanpa perlu membawa kartu fisik. Pengisian Ulang Suica dapat dengan mudah diisi ulang di stasiun kereta sehingga sangat praktis untuk perjalanan sehari-hari.
Saat ini, sistem pembayaran digital kita juga berkembang pesat, seperti QRis, GoPay, OVO, dan DANA. Pemerintah perlu lebih berkomitmen menghadirkan sistem pembayaran digital yang aman dan efisien: Semangat Indonesiaku !
Penulis : Prof. Admi Syarif, Ph.D
Editor : Alex Jefri