Owner Sambal Seruit Bu Lin Dinobatkan Duta Seruit Nasional

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 25 Agustus 2024 - 17:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Owner Sambal Seruit Bu Lin, Ellynawati terima gelar duta seruit nasional dari Pj Gubernur Lampung. Foto : Wildan hanafi/berandalappung.com

Owner Sambal Seruit Bu Lin, Ellynawati terima gelar duta seruit nasional dari Pj Gubernur Lampung. Foto : Wildan hanafi/berandalappung.com

Bandar Lampung (berandalappung.com) – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Festival Nyeruit Lampung serta Penyerahan Gelar Duta Seruit Lampung di Agropark Sabah Balau, Lampung Selatan, Minggu (25/8/2024).

Festival nyeruit ini diikuti sebanyak 2.200 masyarakat Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga memberi gelar terhadap owner Sambal seruit Lampung yang membuka usaha Kuliner dengan sebutan, ‘Sambal Seruit bu Lin’

Pada kesempatan, Pemerintah Provinsi Lampung melalui, Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin resmi berikan gelar ‘Duta Seruit Nasional’ kepada Buk Lin. Atau dengan nama Ellynawati.

Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mengatakan pihaknya sengaja menggelar festival nyeruit guna memperkenalkan makanan khas Lampung secara internasional.

“Festival nyeruit ini merupakan tradisi dari Lampung yang harus kita lestarikan dan kita bumingkan agar jadi budaya dan wisata di Lampung. Sehingga seruit ini jadi bagian dari wisata di Lampung,” kata Samsudin.

“Maka mulai sekarang mari kita kenalkan seruit ini hingga Internasional, influencer terus suarakan agar masyarakat tau bukan hanya di nasional tapi hingga Internasional,” sambungnya.

Baca Juga :  PKB Serahkan Rekomendasi B.1KWK ke Kada Pilgub dan Sejumlah Kabupaten/Kota

Lebih lanjut Samsudin juga mengatakan seruit merupakan simbol kebersamaan dan persatuan di Provinsi Lampung, serta mencerminkan rasa persaudaraan.

“Festival Nyeruit adalah bentuk penghargaan terhadap kekayaan kuliner khas Lampung yang diwariskan oleh para leluhur kita,” ujarnya.

Samsudin menjelaskan nyeruit bukan hanya sekadar tradisi makan bersama sambil berbagi cerita, bercanda, dan bertukar pengalaman, tetapi juga merupakan cerminan nilai luhur yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Lampung.

Samsudin juga mengusulkan agar nantinya budaya nyeruit dijadikan Hari Nyeruit Nasional untuk melegenda sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.

Selain itu, Samsudin berharap para influencer atau pemengaruh media sosial yang hadir berperan mempromosikan seruit sebagai kekayaan budaya kuliner khas Lampung.

“Dengan begitu, masyarakat di luar Lampung, bahkan di luar negeri, akan penasaran dengan kuliner seruit khas Lampung ini,” katanya.

Festival Nyeruit, kata Samsudin, juga menjadi tantangan bagi anak muda untuk mengasah inovasi dan kreativitas mereka.

“Kita bisa berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan pihak lainnya untuk berkreasi dan berinovasi dengan seruit, sehingga semakin banyak orang yang penasaran dan ingin ikut serta dalam festival ini,” ucap Samsudin.

Baca Juga :  Christian Candra Pimpin ARUN Lampung, Siap Kawal Indonesia Emas 2045

Samsudin menekankan pentingnya melanjutkan kegiatan Festival Nyeruit secara berkelanjutan agar masyarakat luar Lampung tertarik untuk turut hadir.

“Mari jadikan Festival Nyeruit ini sebagai kegiatan yang melegenda,” katanya lagi.

Festival Nyeruit Lampung digelar bukan hanya untuk membudayakan kuliner khas Lampung, namun juga memupuk rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda dan masyarakat luas.

Sementara owner sambal seruit bu Lin, Ellynawati mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah Lampung dalam mendukung kuliner khas Lampung, Seruit.

“Mudah-mudahan ke depan seruit ini makin dicintai semua kalangan masyarakat tidak hanya nasional tapi dicintai dan disukai secara internasional,” kata Ellynawati.

Bu Lin mengatakan selain identik dengan Ikan dan Sambal, Seruit juga memiliki filosofi kebersamaan di dalamnya.

“Agar lebih tau rasa dan keistimewaan seruit bisa mampir ke tempat kami di Sambal Seriut Bu Lin di Pahoman atau di Korpri,” pungkasnya.

 

Berita Terkait

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik
Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung
“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order
Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi
Dari Limbah Pala Menjadi Harapan Baru Petani Ketibung
Ratusan Mundur dari Sekolah Rakyat: Antara Idealisme Program dan Realitas Lapangan
Specialty Indonesia 2025 Digelar, Ratusan Pelaku Industri Siap Unjuk Gigi
LMKN Tegas Soal Kasus Gacoan, Royalti Musik Bukan Formalitas
Berita ini 102 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 21:27 WIB

Eks Pj Gubernur Lampung Samsudin Diperiksa Kejati, Bungkam soal Kasus yang Disidik

Rabu, 10 September 2025 - 16:52 WIB

Harga Ubi Kayu Dipatok Rp1.350 per Kilo, Kementan Perketat Impor Tapioka dan Jagung

Senin, 1 September 2025 - 21:10 WIB

“Nasi Datang, Demo Jadi Tenang” Potret Gerakan Mahasiswa Era Delivery Order

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Aktivis 98 Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:29 WIB

Dari Limbah Pala Menjadi Harapan Baru Petani Ketibung

Berita Terbaru

Peristiwa

Lampung dan Jembatan Gantung yang Terlupakan

Minggu, 21 Sep 2025 - 08:07 WIB