Bandar Lampung (berandalappung.co) – Menjelang hari raya Idul Adha 1445 H jatuh pada hari Senin 17 Juni 2024, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung melakukan pengawasan ketersediaan dan kesehatan hewan kurban.
Kegiatan pengawasan hewan kurban ini, dilakukan dibeberapa titik Bandar Lampung, seperti kurban kambing yang ada di Jln Rasuna Said, Gulak Galik, Bandar Lampung . Kemudian, dilanjutkan ke lapak hewan kurban sapi di dekat Terminal Kemiling.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung, Lili Mawarti, Rabu (12/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerintah pusat dan daerah memiliki kewajiban melakukan pengawasan, pemeriksaan, pengujian, standarisasi, sertifikasi serta registrasi,” katanya.
Pengawasan ini, kata dia, berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 95 tahun 2012 tentang kesehatan vetriner kan kesejahteraan hewan dan Permentan 114 tahun 2014 tentang pemotongan hewan kurban.
Serta, Permentan 17 tahun 2023 tentang tata cara pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit hewan lainnya.
Menurut Lili, pihaknya dari jauh-jauh hari sudah melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban di beberapa titik di Bandar Lampung.
“H-14 kemarin kita sudah melakukan pengawasan di sentra peternakan dan penjual hewan kurban,” urai Lilli
Ia melanjutkan, pengawasan hewan kurban akan dilakukan pada H-3 sampai hari H dilokasi pemotongan hewan kurban.
“Kita juga awasi pada hari H sampai H+3 dilokasi pemotongan hewan kurban seperti RPH maupun masjid-masjid dan proses distribusi daging kurban,” tanbahnya
Ia menambahkan, dalam pengawasan hewan kurban ini, pihaknya menyiapkan 1.148 orang petugas.
Petugas tersebut, kata dia, terbagi menjadi 179 dokter hewan, petugas teknis peternakan 549 orang, paramedik veteriner 269 orang, dan relawan terlatih ada 151 orang yang berasal dari unsur pemerintah.
“Kita juga libatkan organisasi terkait seperti PDHI, Paravetindo, dan ISPI. Juga akademisi dari Unila, Polinela, dan UTB. Serta para relawan,” ujarnya.
Dari hasil pemantauan dan pemeriksaan sejauh ini, Lili Mawarti menyampaikan bahwa hewan kurban yang ada di lapak-lapak penjualan dalam keadaan sehat.
“Tadi kita sudah pantau seperti di tempat penjualan kambing. Kambing-kambing di lapak tadi begitu lincah. Artinya banyak gerak itu adalah salah satu bahwa hewan kambing itu sehat,” ungkapnya.
Begitu pun terkait ketersediaan hewan kurban, dirinya menyebut ketersediaan hewan kurban di Lampung surplus.
“Rinciannya, ketersediaan sapi dan kerbau ada 33.313 ekor sedangkan kebutuhan 24.298 ekor. Sehingga surplus 9.015 ekor,” jelasnya.
Menurutnya, ketersediaan kambing dan domba ada 62.247 ekor, sedangkan kebutuhan sebanyak 54.505 ekor. Sehingga surplus 7.742 ekor.
Menurutnya Lampung juga menyuplai sampai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek)
Maka dari itu, turun juga tim dari Balai Karantina. Mereka turun yang mengawasi lalu lintas hewan ternak kita. Lampung dikenal lumbung ternak.
“Karena ketersediaan kambing dan domba ada 62.247 ekor, sedangkan kebutuhan sebanyak 54.505 ekor. Sehingga surplus 7.742 ekor,” tutupnya.