Mengubah atau Mengikhlaskan

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 5 Februari 2024 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERANDALAPPUNG.COM – HIMPUNAN MAHASIWA ISLAM,  Selamat Milad HMI ke 77 tahun, Tetaplah pada tujuanmu mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan demokrasi Indonesia, memertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam.


Usia 77 tahun yang tidak lagi muda bagi sebuah organisasi mahasiswa, sebagai bagian dari anggota HMI kita terkadang selalu menjadi perhatian publik, ketika berbicara organisasi mahasiswa baik di kampus maupun di luar kampus, akan banyak sudut pandang.


Banyak yang berpendapat bahwa organisasi mahasiswa merupakan wadah menempa diri, sebagai tempat untuk mengisi waktu kosong setelah kuliah, sebagai tempat mencari teman dan relasi, serta sebagai wadah perjuangan yang selalu membela keadilan bagi masyarakat?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM dewasa ini, ketika kita melihat dinamika internal dan eksternalnya di HMI sesuai dengan fakta KONGRES ke –XXXII di Pontianak lalu , anggota HMI dapat saja dikatakan sebagai alat yang selalu bergerak memperjuangkan keadilan rakyat di Indonesia, Ataupun bisa juga dikatakan sebagai wadah perjuangan yang telah menyimpang dari tujuannya, dalam artian apakah tidak mampu lagi menghasilkan keadilan bagi masyarakat sesuai dengan tujuan HMI, hal inilah  yang kemudian saya sebut sebagai stagnasi perjuangan HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI).

Baca Juga :  Menjadi Pemateri Bimtek, Hindiana : PTPS Lebih Hati-hati Menjalankan Tugas Pengawasan

 

Jangan pernah kita gaungkan refleksi, introspeksi dan perenungan terus menerus. Harusnya kita sebagai kader sadar bahwa refleksi itu hanya kata romantisme yang digunakan setiap anngota HMI yang haus akan jabatan dan kekuasan.

 

Kita selalu berkutik pada konflik kepentingan (conflict of interest) di tataran Pengurus Besar, Pengurus Cabang bahkan sampai komisariat sebagai akar rumput perkaderan itu sendiri. Tentu hal tersebut menjadi kompleksitas problematika di HMI yang berdampak pada resonansi politik internal yang kronis dan organisasi tidak bisa produktif dalam beraktivitas.

 

Tentu ini menjadi benalu bagi proses perkaderan, yang mengakibatkan degradasi  kondisi internal HMI dan dampaknya tiap kader tidak bisa menanggapi keadaan dieksternal sebagai jawaban problematika umat dan bangsa hari ini sehingga tidak menutup kemungkinan jika 44 indikator kemunduran HMI bertambah dan menjadikan HMI tak menawan atau memikat mahasiswa untuk berproses menempah diri di HMI. 


Tantangan demi tantangan yang mampu dilalui generasi HMI terdahulu tentu berbeda dengan tantangan HMI hari ini dengan tuntukan kuliah yang cepat dari kampus harus segera di respon oleh HMI agar dalam pola regenerasi juga bisa berjalan dengan cepat dan mampu beradaptasi dalam kondisi ini agar tujuan “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala.” Bukan hanya akan menjadi tujuan utopis belaka.

Baca Juga :  Jembatan yang Menghubungkan Purwotani-Sindanganom Memprihatinkan

 

Hal itulah yang menjadikan kita sebagai kader HMI harus mampu berhimpun dalam satu ikatan kekeluargaan sebagai kader ummat dan bangsa. Saya berharap, tulisan ini dapat menyadarkan kita sebagai kader HMI bahwa apakah sanggup untuk mengubah atau bahkan mengikhlaskan kemunduran organisasi sehingga penindasan terhadap rakyat di Indonesia terus hidup dan berkembang dan tidak lagi dalam tujuan sesuai dengan apa yang di harapkan dan di cita-citakan para pendiri HMI.


Selamat Milad Himpunan ku, semoga selalu dalam semangat perjuangannya, Ya Allah berkahi, bahagia HMI, jayalah Kohati!!!

YAKUSA!!!

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin an nabiyyil ummi wa ala alihi wa shabihi wa sallim.

Oleh : Reynaldo Maulana – Anggota HMI Cabang Bandar Lampung

Berita Terkait

Juadah Lapis Legit: Cerita Romantis Lebaran di Lampung
78 Tahun HMI: Kaderisasi dan Cita-cita Mewujudkan Jati Diri
Potensi Cacat Hukum Pelantikan Kepala Daerah
Amplop Putih, Janji Manis Calon Kepala Daerah
Sunyi Membungkam Keadilan di Kota Bandar Lampung
Fenomena Calon Tunggal, Pragmatisme Politik dan Suramnya Demokrasi Lokal
Unila Dalam Pusaran Politik dan Kekuasaan
Hancur Berkeping Palu Hakim di Hadapan Politik
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 11:49 WIB

Juadah Lapis Legit: Cerita Romantis Lebaran di Lampung

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:10 WIB

78 Tahun HMI: Kaderisasi dan Cita-cita Mewujudkan Jati Diri

Senin, 3 Februari 2025 - 11:48 WIB

Potensi Cacat Hukum Pelantikan Kepala Daerah

Selasa, 26 November 2024 - 21:23 WIB

Amplop Putih, Janji Manis Calon Kepala Daerah

Minggu, 3 November 2024 - 12:48 WIB

Sunyi Membungkam Keadilan di Kota Bandar Lampung

Berita Terbaru