“Dalam fit and propertes mereka bertanya mengenai tujuan, kemudian visi misi kita sebagai bakal calon kepala daerah. Kita banyak diskusi terkait dengan Lampung Utara kedepan. Itu yang menjadi kisi-kisi didalam pertemuan pada hari ini,”
Hal itu disampaikan Mantan birokrat pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung Hamartoni Hasan mengikuti fit and propertest bakal calon bupati (Cabub) Lampung Utara (Lampura) di DPD PDI Perjuangan Kamis, (30/5/2024).
Bahkan menurutnya, dalam fit and propertes tersebut dia ditanyakan mengenai kesiapanya maju dalam kontestasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menghadapi kontestasi Pilbub Lampura, Hamartoni telah melakukan komunikasi politik hampir seluruh partai.
“Saya membuka komunikasi dengan semua partai, tetapi ada tiga partai yang tidak membuka penjaringan. Tapi saya tetap berkomunikasi dengan mereka, inilah bagian dari etika masyarakat,”ujar Hamartoni.
Hamartoni menjelaskan dari delapan partai itu kita komunikasi semua. Dari Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PKS, Demokrat. Kita semua jajaki untuk berkomunikasi.
“Dalam penentuan wakil, dirinya menyerahkan hal tersebut pada partai koalisinya, dengan kompoisis 2/3 adalah kewenangan partai dan sisanya adalah kewenangan dirinya,”kata Hamartoni.
“Wakil belum kita tentukan, karena koalisi partai memunculkan nama-nama wakil, nanti dibahas saya menggap kewenangan partai itu 2/3 tetapi tetap kita diskusikan bagaimana lagi sebaiknya. Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan wakil,”tambahnya.
Hamartoni mengaku sampai dengan saat ini dirinya belum menjadi kader partai politik dan belum diberikan tawaran menjadi kader.
“Saya tidak melihat politisi atau birokrat, paling tidak dia tahu soal birokrasi karena pemerintah itu birokrasi,”urainya.
Saya mantan birokrat, belum bicara soal kesana
Ditanya mengenai apa saja hal yang harus dilakukan perbaikan di kabupaten Lampung utara, dia mengaku hal itu akan dituangkanya didalam visi misi.
“Banyak hal, itu nanti dituangkan didalam visi misi bagaimana perangkat daerah menerjemahkan dari visi misi tersebut. Jadi memang ada hal yang sifatnya krusial,”tukasnya.
Hamartoni mengaku masih membuka peluang pada posisi bakal calon bupati atau bakal calon wakil bupati. Itu nanti dibicarakan dikoalisi. Soal probability itu pasti ada (bakal cabub atau bakal cawabub)