Fitri Restiana ‘Memotret’ Dunia Anak Lewat Buku

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 21 Oktober 2021 - 12:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Uni Fifi bersama salah satu bukunya yang berjudul

Uni Fifi bersama salah satu bukunya yang berjudul "Masjid-masjid Bersejarah di Dunia," (20/10). Foto: Mitha Setiani Asih

GRAFITI.ID — Masih terkenang jelas dalam ingatan Fitri Restiana memori 2015 silam. Saat cerita anaknya pertama kali lolos seleksi untuk dimuat di majalah Bobo.

Perempuan yang akrab dipanggil Uni Fifi ini, bercerita telah 11 kali naskahnya ditolak redaksi majalah Bobo. Tak menyerah, ia melakukan riset berulang kali untuk mengetahui gaya penulisan yang dipakai majalah Bobo. Akhirnya, naskah ke-12 lolos terbit di majalah tersebut.

Hal ini menjadi tonggak semangatnya untuk menulis buku anak. Ia mulai aktif mengikuti pelatihan dan seminar kepenulisan buku anak. Dari situlah, dia memiliki kesempatan mengirimkan 2 naskah ke Watiek Ideo, penulis buku anak. Selang beberapa hari, Uni Fifi dihubunginya untuk diajak berkolaborasi menulis tiga buku dengan judul Cerdas Mengelola Emosi, Cerdas Mengelola Uang dan Cerdas Mengelola Waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, Uni Fifi telah melahirkan 31 buku anak. Menurutnya menulis buku anak tidak membuatnya mati ide. Sebab, ia bisa menuliskan pengalaman saat menjadi seorang anak, memperhatikan kebiasaan anaknya sendiri atau riset melalui bacaan lain.

“Saya melihat sumber sudah ada, idenya ada, kalau tidak dituliskan akan hilang. Kalau kita tuliskan itu akan menjadi sejarah untuk anak-anak. Ketika anak sudah besar akan berkaca dulunya seperti itu,” ujar Uni Fifi, saat dijumpai Grafiti.id di Akademi Kopi Lampung, Kamis (21/10/2021).

Ibu dari dua anak ini pernah menuliskan buku yang terinspirasi dari kebiasaan anaknya sendiri. Buku ini berjudul “Lezatnya Sambal Seruit”. Nama tokoh dan karakter disesuaikan dengan kedua anaknya. Tokoh Pandu dikisahkan tidak menyukai pedas. Namun, mencoba mencicipi sambal Seruit karena melihat saudaranya makan sambal tersebut.

Baca Juga :  Bersepeda Atau Berjalan Kaki, Mana Lebih Efektif Turunkan Gula Darah? 

Alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung ini, selalu memposisikan diri sebagai anak-anak saat menuliskan ceritanya. Ia menjauhkan diri dari emosi amarah dan memunculkan emosi riang gembira ketika menuliskan naskah.

“Menulis buku anak-anak harus hati-hati pemilihan bahasanya disesuaikan kemampuan membaca anak. Berbeda kalo nulis buku dewasa, bisa menggunakan sebutan elu, gua. Kalau buku anak tidak bisa harus teliti sekali,” ujarnya.

Semua buku Uni Fifi memiliki pangsa pasarnya sendiri. Seperti buku hasil kolaborasi dengan Watiek Ideo yang diterbitkan di Gramedia berulangkali best seller. Sedangkan buku “Petualangan Ke Negeri Akhlatusia” lolos di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan terjual puluhan ribu eksemplar.

Baca Juga :  MD Kahmi Tulang Bawang Tidak Cawe-cawe Untuk Calon Anggota Bawaslu

Perempuan yang hobi membaca ini memiliki mimpi, buku-bukunya bisa terjangkau di daerah 3T ( terdepan, terpencil, tertinggal). Pasalnya, harga buku anak-anak tidak terjangkau, sehingga distribusi ke daerah-daerah tidak murah. Ia ingin terus menulis buku anak-anak yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga dikemas menjadi hiburan. Dengan begitu, anak-anak bisa jatuh cinta pada buku seperti mereka cinta dengan gawai.

“Saya ingin buku-buku anak bisa tersebar ke pelosok-pelosok, bahkan seluruh dunia. Karena saya ingin nilai yang saya tanamkan pada buku, ikut tertanam dikepribadian anak-anak juga,” harapnya.

Teranyar, naskah bukunya yang berjudul “Terpikat Nuwow Sesat” terpilih menjadi bahan bacaan kelas 5 sekolah dasar tahun 2021 dari Kantor Bahasa Provinsi Lampung dan Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung. Uni Fifi mengangkat rumah adat Lampung sebagai muatan lokal. Dengan tujuan mewariskan budaya Lampung ke anak-anak. (Mitha)

EDITOR: MITHA SETIANI ASIH

Berita Terkait

Mengatasi Hama Keong pada Tanaman Padi untuk Menghindari Gagal Panen
Cara Penyimpanan Pupuk Cair Organik yang Tepat untuk Menjaga Kualitas dan Efektivitas
Manfaat dan Cara Efektif Menggunakan Kotoran Ayam sebagai Pupuk Organik
Hengki Irawan: Kembali ke Alam, Kotoran Ternak Ungguli Pupuk Kimia
Cara Fermentasi Kotoran Ayam Broiler untuk Pupuk Organik Ramah Lingkungan
Pendaftaran Bansos 2025, Cara dan Program Bantuan untuk Masyarakat
Manfaat Kotoran Ayam Untuk Pertanian, Langkah Pengolahan Pupuk Organik Ramah Lingkungan
Tips Agar Tidak Bau Badan, Ini Solusinya
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:35 WIB

Mengatasi Hama Keong pada Tanaman Padi untuk Menghindari Gagal Panen

Senin, 6 Januari 2025 - 09:56 WIB

Cara Penyimpanan Pupuk Cair Organik yang Tepat untuk Menjaga Kualitas dan Efektivitas

Senin, 6 Januari 2025 - 09:46 WIB

Manfaat dan Cara Efektif Menggunakan Kotoran Ayam sebagai Pupuk Organik

Sabtu, 4 Januari 2025 - 12:38 WIB

Hengki Irawan: Kembali ke Alam, Kotoran Ternak Ungguli Pupuk Kimia

Sabtu, 4 Januari 2025 - 12:17 WIB

Cara Fermentasi Kotoran Ayam Broiler untuk Pupuk Organik Ramah Lingkungan

Berita Terbaru

Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS M.Syukron Muchtar menemui masa aksi. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Nasional

Diterpa Hujan Deras, Syukron Muchtar Temui Ratusan Massa Aksi

Senin, 17 Feb 2025 - 18:34 WIB

Ratusan Mahasiswa Aliansi Lampung gelar aksi damai di depan halaman DPRD dan Pemprov Lampung. Foto: Wildanhanafi/berandalappung.com

Mahasiswa

Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD dan Pemprov Lampung

Senin, 17 Feb 2025 - 13:47 WIB