Bandar Lampung, (berandalappung.com) – Ribuan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lampung dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Lampung menggelar nonton bareng film Lafran pada Selasa, 7 Mei 2024 malam di CGV Transmart, Bandar Lampung.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Abi Hasan Muan selaku Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Lampung.
Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Lampung Abi Hasan Muan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
dalam sambutannya bersyukur Lampung terpilih menjadi Provinsi pertama pemutaran film yang mengangkat latar belakang sejarah terbentuknya HMI.
“Bersyukur Alhamdulillah Lampung dapat pemutaran pertama Film Lafran ini. Kita akan tayangkan di 5 studio dengan 1000 penonton yang berasal dari kader HMI dan KAHMI se-provinsi Lampung,”kata Abi.
Abi Hasan mengucapkan terimakasih atas seluruh kerja keras panitia dan majelis daerah atas terselenggaranya kegiatan nobar ini.
“Kami atas nama majelis daerah berterimakasih pada panitia atas kerja keras sehingga acara ini dapat terselenggarakan dengan baik,”ujarnya.
Hal senada dengan Abi Hasan Muan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan Lampung itu spesial menjadi kota pertama dari rencana road show di 35 kota se Indonesia untuk promosi Film Lafran ini.
“Hadirnya Film ini sangat penting untuk keluarga besar kita. Tapi bukan sekedar keluarga besar, tapi kita bisa menyaksikan film ini penting untuk keberlangsungan bangsa dam konsistensi keumatan kita,” jelasnya.
Pengerjaan film ini pun memakan waktu hingga 7 tahun lebih. Hal ini menunjukkan komitmen HMI ditengah masyarakat.
“Insya Allah ketika menonton film ini buat kita muncul kebanggaan, bahwa kita berada dibawah naungan HMI insyaallah tidak pernah kita sesalkan,”tambah Ahmad Dolli
Tapi kebanggaan tidak harus berhenti usai menonton film, tapi harus tersiarkan ke seluruh dunia menunjukkan komitmen kita.
“Terlebih dengan telah diangkatnya Lafran Pane sebagai pahlawan nasional sudah tuntas bahwa HMI dan KAHMI adalah organisasi nasional di Indonesia memang berbasis Ke-Islaman dan Ke-Indonesian,”pungkas Ahmad Doli Kurnia Tanjung.
Profil Lafran Pane Pendiri HMI
Pendiri HMI, Lafran Pane merupakan pria kelahiran 5 Februari 1922 di Kampung Pangurabaan, Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Lafran Pane sendiri lahir dan dibesarkan di keluarga penulis dan aktivis. Ayah dari Lafran Pane yakni, Sutan Pangurabaan Pane merupakan jurnalis, sastrawan, serta pendiri dan pemimpin Surat Kabar Sipirok-Pardomuan.
Ayah dari Lafran Pane tersebut diketahui juga menjadi guru sekaligus pendiri Muhammadiyah di Sipirok. Ia merupakan anak keenam yang memiliki dua kakak, Sanusi Pane dan Armijn Pane, sastrawan termasyhur.
Usai satu tahun setelah kelahirannya, pada 12 April 1923, Lafran Pane pernah menjalani hidup menggelandang di sepanjang ruas jalan kota Medan.
Sebagai anak dari tokoh Muhammadiyah, ia memulai pendidikan di Pesantren Muhammadiyah Sipirok. Lafran Pane menempuh pendidikan formal di tingkat dasar sampai tingkat menengah meski dengan terputus-putus.
Ia juga diketahui menempuh pendidikan kelas tujuh di HIS Muhammadiyah. Meskipun kerap pindah sekolah, tetapi pendidikan agama tak pernah dilupakannya.
Setelah itu, Lafran Pane diboyong dua kakaknya, Armijn dan Sanusi ke Jakarta. Di sana, ia sempat berkumpul dengan geng remaja Zwarte Bente di kawasan Senen.
Ketika masih muda, Lafran Pane juga turut terlibat dalam penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok bersama pemuda lain guna mempersiapkan proklamasi Indonesia.
Untuk diketahui sebagai informasi bahwa pada 9 November 2017 silam, Presiden Jokowi secara resmi memberikan gelar pahlawan nasional terhadap Lafran Pane.
Adapun gelar pahlawan tersebut disematkan kepada Lafran Pane karena dinilai menjadi pahlawan yang mendorong pertumbuhan gerakan pemuda di Indonesia yaitu HMI.(*)